Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Ritual Cari Jodoh, Petani di Sumsel Perkosa Dua Anak Kandung

Kompas.com - 29/05/2019, 15:49 WIB
Aji YK Putra,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MUSIRAWAS, KOMPAS.com - Seorang petani di Desa Rantau Ali, Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, tega memperkosa dua putri kandungnya sendiri dengan modus ritual mencari jodoh.

Pelaku bernama Ardiyanto (48) ditangkap petugas setelah kasus pemerkosaan itu dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

Baca juga: Dites Urine 1 Sopir Bus di Purwokerto Positif Mengandung Benzo

Kapolres Musirawas AKBP Suhendro mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tersangka Ardiyanto mulanya mengimingi kedua putrinya inisial SS (17) dan MR (15) untuk mendapatkan seorang jodoh yang kaya raya dengan melakukan ritual.

SS dan MR pun akhirnya dibawa ke dalam kamar dengan hanya mengenakan handuk, di sana keduanya diberikan pisang dan sesuap nasi oleh pelaku.

"Pelaku ternyata memasukan pil KB di dalam pisang, sebelum menyetubuhi kedua korban," kata Ardiyanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (29/5/2019).

Suhendro menjelaskan, perbuatan yang dilakukan Ardiyanto sejak Agustus 2018 lalu tersebut terbongkar setelah pihak keluarga curiga setelah melihat adanya perubahan fisik dari kedua korban.

Baca juga: Setubuhi Gadis di Bawah Umur, 3 Pemuda di Ngawi Diamankan Polisi

 

Setelah itu, mereka mengaku kerap disetubuhi tersangka dengan alasan melakukan ritual mencari jodoh.

"Kedua korban adalah anak kandung pelaku. Semuanya masih di bawah umur. Mereka digilir secara bergantian oleh pelaku. Modusnya ritual untuk mendapatkan jodoh," ujarnya.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 76 huruf E Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak Jo pasal 287 KUHPidana dengan ancaman diatas 10 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com