Dia mengenang peristiwa kelamnya beberapa waktu lalu, kala dia masih bersekolah di lingkungan yang lama, ia juga pernah menjadi bulan-bulanan temannya. Namun, hal itu tak membuat semangat Ikhsan surut untuk membantu kedua orangtuanya.
Walau demikian, dia akhirnya pindah sekolah. Di sekolah barunya, Iksan mengaku teman-temannya tidak pernah mengejeknya.
"Kalau sekarang tidak ada lagi yang ejek. Semuanya baik jadi sekarang sering juga main-main di sekolah," kata Ikhsan.
Baca juga: Cerita 2 Pria Penyandang Tunanetra Lolos CPNS, Pindah Kota hingga Beradaptasi dengan Kapur Tulis
Iksan mengaku tidak lelah membantu orangtua berjualan dan menuntun ayahnya saat keluar. Padahal tiap malam, dia dan ayahnya harus berjalan hingga berkilo-kilo meter keliling warkop untuk menjajakan dagangan ayahnya itu.
"Pernah tidak laku sama sekali. Pernah hanya dua pernah juga tiga," kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.
BERSAMBUNG: Ingin Bahagiakan Orangtua, Cita-cita Bocah Ikhsan Tuntun Ayah Tunanetra Jualan Keripik (2)