PADANG LAWAS, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam (BBKSDA) Wilayah III Padangsidempuan berupaya menangani kasus harimau sumatera serang warga di Kabupaten Padang Lawas (Palas).
Akibat serangan itu, satu warga meninggal dan satu lainnya luka-luka. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (26/5/2019).
Mulai Senin (27/5/2019), BBKSDA Padangsidempuan membentuk tim patroli dibantu petugas dari Koramil, Polsek Sosopan, serta petugas dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Dharmasraya Sumatera Barat (Sumbar).
Tim ini disiagakan di tiga desa yaitu Desa Siraisan, Pagaranbira dan Hutabargot.
Baca juga: Sebelum Terkam Karyawan Perusahaan di Riau, Harimau Sumatera Sudah Sering Muncul
Ketiga desa tersebut, diketahui sebagai lokasi kejadian dan ditemukannya jejak harimau sumatera.
Kemudian, tim juga membuat umpan satu ekor kambing untuk memancing agar harimau muncul.
Hal ini disampaikan Kepala BBKSDA Wilayah III Padangsidempuan Gunawan Alza saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/5/2019).
"Dari PRHSD Sumatera Barat juga sudah turun kemari dan ikut bergabung untuk melakukan penanganan. Dari mereka ada dua tenaga medis (Dokter Hewan) yang disiapkan," kata Gunawan.
Baca juga: Harimau Sumatera Masuk Kampung di Pelalawan, Riau, Diduga Serang Ternak Warga
"Tim dilengkapi senjata bius dan senjata tajam untuk keamanan. Dan semuanya melaksanakan patroli bersama di tiga titik berbeda supaya lebih efektif."
Selain melakukan patroli, pihaknya juga sudah memasang camera trap di beberapa titik untuk mengetahui keberadaan harimau tersebut.
"Dan kami juga sudah memasang umpan kambing di salah satu kebun untuk memancing harimau. Kami menunggu, dan jika nanti harimau muncul akan ditembak bius," katanya.
Dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Terutama bagi masyarakat yang berkebun. Bila melakukan aktivitasnya sebaiknya dengan berkelompok.
Baca juga: Petugas Berupaya Padamkan Api yang Mengarah ke Habitat Harimau Sumatera
"Usahakan kalau ingin ke kebun harus berkelompok atau ramai-ramai, minimal lima atau enam orang. Jangan sendiri atau hanya dua orang. Dan usahakan pulang sebelum petang, karena harimau sering muncul di waktu malam," ujarnya.
Dan jika ada warga yang mendengar, mengetahui atau menemukan tanda-tanda kehadiran binatang buas, baik itu harimau atau satwa liar lainnya, diharapkan secepatnya untuk melaporkannya.
"Hindari tindakan yang menyebabkan terluka atau matinya satwa liar yang dilindungi khususnya harimau sumatera yang dicari tersebut, kecuali dalam kondisi terancam dan terpaksa harus memang untuk menyelamatkan diri," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.