Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merajut Kembali Asa di Pasar Kosambi...

Kompas.com - 29/05/2019, 11:30 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Pandangan Yanti (34) tertuju pada hiruk pikuk pelataran Pasar Kosambi. Ada yang sedang memegang gergaji, palu, untuk membentuk meja dagangan.

Ada pula yang tengah memasang tenda, istirahat, atau hanya sekadar mengobrol. Ia sendiri duduk di kursi yang berhadapan dengan meja yang sama, pemberian dari PD Pasar Kota Bandung.

Berbeda dengan meja yang lainnya, meja miliknya sudah terisi barang dagangan. Berupa sandal beragam ukuran dan model untuk anak kecil hingga orang dewasa.

Ia kemudian menghela nafas dan sedikit berpaling ke lantai basement yang hangus dilalap si jago merah, Sabtu (18/5/2019).

“Kami semua sedang berusaha bangkit teh,” ujar Yanti kepada Kompas.com di Pasar Kosambi Bandung, Rabu (29/5/2019).

Baca juga: Jelang Lebaran, Korban Kebakaran Pasar Kosambi Mulai Berjualan

Masih lekat dalam ingatannya, saat melihat kiosnya hangus terbakar. Badannya lunglai dan ambruk. Tulang-tulangnya seolah tak mampu menahan tubuhnya untuk berdiri tegak.

Sumber penghasilannya selama ini hilang begitu saja. Ia berduka berhari-hari. Kemudian ia ikhlaskan semua dan menganggap musibah tersebut sebagai penggugur dosa yang mungkin ia lakukan secara tidak terasa.

Ia kini memulai kembali lembaran baru. Menguras sisa tabungan Rp 10 juta untuk modal berjualan. Ia pun terus menyemangati diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya bahwa semua akan baik-baik saja.

“Lumayan, di hari pertama jualan, dapat Rp 300.000,” ucap ibu dari satu anak tersebut.

Dibanding Ramadan tahun lalu, jumlah itu jauh di bawah. Biasanya saat Ramadan, ia bisa mengantongi Rp 3 juta-4 juta per hari.

Baca juga: Kisah Korban Kebakaran Pasar Kosambi, Rugi Miliaran Rupiah hingga Tunggu Pasar Penampungan

Namun ia tidak ingin berputus asa. Buatnya, hasil Rp 300.000 adalah berkah di hari pertamanya jualan.

Apalagi belum semua warga tahu pedagang Pasar Kosambi kembali berjualan. Jadi wajar kalau jumlah pembeli belum normal.

Pasar Sementara

Sejumlah pedagang di Pasar Kosambi tengah menyiapkan meja untuk kembali berjualan, Rabu (29/5/2019).KOMPAS.com/RENI SUSANTI Sejumlah pedagang di Pasar Kosambi tengah menyiapkan meja untuk kembali berjualan, Rabu (29/5/2019).
Pedagang lainnya, Fitri (39) mengatakan, pendirian pasar sementara disepakati di pelataran depan Pasar Kosambi. Ada 208 meja yang dikocok. Jumlah itu disesuaikan dengan korban yang kiosnya terbakar.

“Mejanya dari PD Pasar, gratis. Tapi untuk tenda pedagang harus bayar Rp 1,3 juta,” ujar Fitri.

Fitri mengaku beberapa pedagang mengalami kesulitan untuk membeli tenda tersebut. Sebab pedagang tidak memiliki uang sebesar itu. Pedagang pun meminta harga menjadi Rp 1 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com