Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Antraks Meluas, Ratusan Hewan Ternak Disuntik Antibiotik

Kompas.com - 29/05/2019, 09:49 WIB
Markus Yuwono,
Rachmawati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta melakukan penyemprotan formalin ulang di lokasi terpapar antraks untuk mencegah spora antraks menyebar serta untuk mengurangi efek samping vaksin.

"Kita berupaya maksimal untuk mencegah penyakit antraks menyebar luas, karena kita termasuk gudang ternak di DIY," kata Bupati Gunungkidul, Badingah, di Bangsal Sewokoprojo Selasa (28/5/2019) malam.

Menurut dia, upaya ini dilakukan agar masyarakat, pedagang dan petani tidak mengalami kerugian. Apalagi saat ini mendekati hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Selama ini hewan ternak yang berasal dari Gunungkidul terutama sapi menjadi favorit pembeli dari luar daerah karena berkualitas.

"Jangan sampai peternak kita mengalami keterpurukan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Antraks di Gunungkidul, Pasar Hewan Diusulkan Ditutup Sementara

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Bambang, Wisnu Broto menyampaikan, sebaran antraks saat ini masih di lokal Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Hal itu dibuktikan dari sampel beberapa titik seperti Nglipar dan Semanu terbukti negatif. Pihaknya juga mengambil sampel tanah di Pasar Karangmojo, Ponjong dan Wonosari, yang dikirimkan ke BBVET (Balai Besar Veteriner) Wates.

Hasil tes baru bisa diketahui Jumat (31/5/2019.)

Selain itu pihaknya juga memberikan disinfektan ulang dengan cairan formalin 10 persen di lokasi terpapar di Dusun Grogol IV. Pemerintah juga telah melakukan penyuntikan antibiotik.

Hingga saat ini sudah ada 285 ekor sapi, 699 ekor kambing, dan 9 ekor domba yang telah disuntik.

"Penyuntikan antibiotik sudah kita lakukan seminggu. Setelah dua minggu akan kita suntikkan vaksin," ujarnya.

Baca juga: Antraks di Gunungkidul Yogyakarta Belum Menular ke Manusia

Bambang menjelaskan, pihaknya bersama instansi lain juga akan melakukan pemantauan daging di pasar seperti Semin, Karangmojo, Ponjong, Semanu dan Wonosari. Pengawasan untuk jagal sapi dilakukan juga oleh tim pengawas.

Pihaknya juga mengirimkan 40 sampai 50 petugas ke BBVET Wates untuk mendapatkan pembekalan pemberian vaksin dan bagaimana mengulurangi efek samping vaksin.

Pihaknya sampai sekarang masih melakukan penelusuran asal mula antraks sampai ke Gunungkidul.

Menurutnya, wilayah lain di sekitar Gunungkidul seperti Wonogiri, Pacitan, hingga Kulon Progo pernah terjadi kasus antraks. Sehingga para ahli sudah memperkirakan Gunungkidul kemungkinan besar bisa terpapar penyakit berbahaya itu.

Dia juga merevisi terkait jumlah sapi yang positif antraks. Pihaknya mencatat ada satu yang sudah positif, sementara empat sapi dan dua kambing masih menunggu uji laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com