"Haruslah rumah sakit apung itu ada, karena kita provinsi kepulauan dan banyak warga yang bermukim di sejumlah pulau, tidak memiliki fasilitas kesehatan yang baik," ucap Viktor kepada Kompas.com, Senin (27/5/2019).
Baca juga: NTT Raih Opini WTP 4 Kali Berturut-turut, Gubernur Viktor Sebut Bukan Hal Luar Biasa
Jika kapal itu ada, lanjut Viktor, maka seluruh masyarakat yang punya masalah kesehatan yang serius tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit, karena bisa ditangani secara langsung.
"Untuk dana pembelian rumah sakit apung itu akan diintervensi dari APBN dan APBD," ujar Viktor.
Rencana itu mendapat respons positif oleh PT PAL Indonesia dengan mengajukan proposal.
Saat ini tengah dilakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan dilakukan oleh Nasdec (National Sheep Design and Engineering Center), UPT dari Institut Teknologi Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.