Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ngabuburit Bareng Siswa SD Kristen dan Siswa Madrasah di Jombang, Bantu Wudhu hingga Shalat Maghrib di Kompleks Sekolah

Kompas.com - 29/05/2019, 08:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sejumlah siswa yang tak menunaikan ibadah shalat, tampak melayani para siswa MI Islamiyah untuk berwudhu dengan cara memegangi selang air.

"Karena di sini tidak keran air untuk fasilitas wudhu, kami minta anak-anak untuk melayani wudhu dengan menggunakan selang air," ujar Kepala SD Kristen Petra Riri Nurini Setia Ningrum.

Para siswa MI Islamiyah bersama para guru melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di atas karpet dan sajadah yang digelar di depan pintu gerbang Gereja Kristen Indonesia (GKI).

Baca Juga: Pesarean Gunung Kawi, Jejak Perjuangan Pengawal Diponegoro serta Wujud Toleransi Etnis dan Agama

4. Harapan untuk bisa terus berteman

Setelah shalat Maghrib, para siswa dari empat sekolah kembali berkumpul di lapangan SD Kristen Petra. Mereka bermain bersama, bercengkerama, serta berbagi kenang-kenangan.

"Senang, bisa ketemu teman-teman dari sekolah lain meski beda agama," ujar Restu Abdul Hakim, salah satu siswa MI Islamiyah, saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, menurut Restu, pertemanan dengan anak-anak di sekolah lain, termasuk dengan siwa non-Muslim sangat berkesan.

"Harapannya masih bisa terus berteman," ujar Restu. Hal senada diungkapkan Meidelin, siswi SD Kristen Wijana, Jombang.

"Ternyata asyik punya teman banyak," ujarnya.

Baca Juga: Soal Tolak Wisata Halal, Wagub NTT: Semata-mata untuk Menjaga Toleransi yang Sudah Baik

5. Harapan para kepala sekolah

IlustrasiKompas.com/Wicak Hidayat Ilustrasi

Kepala Sekolah SDK Petra, Riri Nurini Setia Ningrum, mengatakan, pertemuan antara siswanya dan siswa dari sekolah lain, termasuk dengan MI Islamiyah, bisa membangun toleransi di kalangan anak didiknya.

Menurut dia, kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Jombang selama ini sudah terjaga dengan baik. Situasi itu, kata Riri, perlu tetap dirawat dan perlu dibangun sejak usia dini.

"Harapan kami, toleransi itu ada sejak usia dini. Makanya, kami berkumpul di sini untuk memupuk rasa toleransi itu kepada anak-anak," ujar Riri.

Senada, Kepala SD Kristen Wijana Jombang Yuliana Sriwahyu Ningsih mengatakan tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya saat melihat anak-anak berbeda agama bisa berkumpul dan bermain bersama.

"Lewat acara yang penuh persaudaraan ini, bisa membangun persatuan, anak-anak menghargai sebuah perbedaan, dan itu akan berguna bagi anak-anak di masa depan," kata Yuliana.

Lalu, menurut Kepala MI Islamiyah Muhammad Sholihun Nadir, pertemuan antara siswanya dan anak-anak dari SD Kristen Petra diharapkan bisa menjadi modal untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan antarelemen bangsa.

Baca Juga: Kisah Toleransi Dosen yang Sediakan Makanan untuk Mahasiswa yang Puasa

Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com