Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik OTT Kepala Imigrasi Mataram, Rumah Dinas Disegel hingga Disebut Kurang Gaul

Kompas.com - 29/05/2019, 07:08 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) terhadap Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TP Mataram Kurniadie mengejutkan warga Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terlebih para tetangganya. 

Pasalnya, Kurniadie baru 8 bulan menjabat sejak 22 Oktober 2018 dan baru menempati rumah dinasnya Kompleks Hukum dan HAM, Jalan Majapahit nomor 18, Kota Mataram. 

Seperti diketahui, dalam OTT KPK tersebut selain Kurniadie juga ditangkap Kepala Seksi Inteldakim Yusrianyah Fazrin dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ayub Abdul Muksith, oleh Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK). 

Mereka ditangkap pada Senin (27/5/2019) malam dan Selasa (28/5/2019) dini hari di lokasi berbeda. Ketiganya diduga menerima suap pengurusan perpanjangan izin tinggal wisatawan asing di salah satu hotel berbintang di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Baca juga: KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Suap Pejabat Imigrasi Mataram

Kantor dan rumah dinas disegel KPK

Rumah dinas Kepala Kantor Imigrasi Mataram Kurniadie di Kompleks Hukum dan HAM, Jalan Majapahit nomor 18, Kota Mataram. Kurniadie terjaring OTT KPK pada Senin (27/5/2019) malam. KOMPAS.com/FITRI R Rumah dinas Kepala Kantor Imigrasi Mataram Kurniadie di Kompleks Hukum dan HAM, Jalan Majapahit nomor 18, Kota Mataram. Kurniadie terjaring OTT KPK pada Senin (27/5/2019) malam.
Dari pantauan Kompas.com di rumah dinas tersebut, terlihat nomor rumah angka 18 tertempel di tiang tembok pagar sebelah kiri. Cat rumah yang serba putih nampak bersih. 

Di dalam rumah dinas Kurniadie, terdapat dua mobil. Yakni Nissan X-Trail berwarna hitam dan sebuah mobil putih dengan plat nomor cantik DR 1 KE. Nampak juga sebuah motor modifikasi berwarna biru hitam. 

Yang paling mencolok adalah garis segel bertuliskan KPK di pintu pagar, serta tempelan stiker bertuliskan disegel KPK di pintu rumah dinas yang bercat putih itu.

Sejumlah warga yang penasaran banyak yang mengintip ke dalam rumah dinas Kepala Imigrasi Mataram yang baru 8 bulan menjabat itu.

Tetangga kanan kiri Kurniadie ternyata baru mengetahui penangkapan Kepala Imigrasi Mataram tersebut dari TV, media online dan media sosial. 

Baca juga: Suap Pejabat Imigrasi Mataram, KPK Koordinasi dengan Lembaga Antikorupsi 2 Negara

"Saya itu tidak tahu kalau ada yang ditangkap tangkap KPK. Saya tahunya malah dari kawan saya yang mengirim berita soal OTT ini. Padahal kita tetangganya kan. Tidak tahu kenapa kok tidak ada suara ribut-ribut malam itu, sepi aja. Sudah ketangkep aja bapaknya," kata Novi, salah satu tetangga. 

Ruang Kepala Kantor Imigrasi Mataram yang disegel  KPK. dok Polda NTB Ruang Kepala Kantor Imigrasi Mataram yang disegel KPK.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Imigrasi Mataram Denny Chisdian bersama sejumlah pejabat Imigrasi lain mengakui bahwa OTT KPK tersebut berbuntut pada penyegelan tiga ruangan di kantor imigrasi Mataram dan rumah dinas Kepala Imigrasi Mataram sejak Selasa dini hari.

Belakangan ruang Kepala Imigrasi Mataram dibuka segelnya karena dokumen blangko paspor yang digunakan untuk melayani kepentingan masyarakat berada di ruangan tersebut.

"Saya meminta pada KPK agar segelnya dibuka karena dokumen untuk layanan publik blangko Paspor berada di ruangan bapak (Kurniadie) dan KPK mengizinkan," kata Denny saat jumpa pers terkait OTT KPK tersebut, Selasa. 

Baca juga: Kemenkumham Dukung KPK Ungkap Dugaan Suap Pejabat Imigrasi Mataram

Kurang gaul

Menurut Novi dan sejumlah warga lainnya, sosok Kurniadie adalah sosok yang kurang bergaul dengan warga sekitar.

"Perginya kan pagi bapak ini, pulangnya malam, jadi jarang kumpul dengan warga di sini, apalagi dia tidak bawa anak istrinya selama bertugas di Lombok," kata Novi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com