ACEH UTARA, KOMPAS.com – Salahuddin, berkumpul bersama dengan belasan pekerja di rumahnya Desa Releut, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Selasa (28/5/2019).
Mengenakan kaos biru, bercelana pendek, tangannya teliti memasukan minyak ke botol ukuran kecil. Lima pekerja turut membantu.
Itulah bisnis rumahan yang digeluti Salahuddin sejak tahun 1999. Minyak gosok, SA Nurhayati, adalah nama merek minyak urut yang dipegang oleh Salahuddin.
Masih teringat jelas di ingatan pria berbadan kekar itu bagaimana dia merintis usaha dengan modal Rp 3 juta.
Nama merek dagang itu diambil dari nama sang nenek yang awalnya mengembangkan minyak urut itu.
Baca juga: Meracik Hobi Jadi Rezeki, Kisah Sukses Yussy Berbisnis Pie Pisang Khas Lampung
Menurut Salahuddin, belajar meramu minyak dari aneka tumbuhan tradisional untuk dipasarkan bukan perkara mudah.
Beruntung keluarganya mendukung, dan dia juga banyak bertanya pada generasi tua masa lalu.
Pertama kali saat minyak urutnya dipasarkan, respon masyarakat stagnan. Sehingga pasaran penjualan minyaknya masih seputar Kabupaten Bireuen, yang dulu masih tergabung dalam Kabupaten Aceh Utara.
“Tidak laku waktu itu. Bahkan, saya sempat kehabisan modal,” kenangnya.
Lalu, tahun 2012, Salahuddin meminjam sejumlah uang pada keluarga. Ia kemudian meramu kembali minyak tradisional yang diyakini bisa menurunkan demam panas anak-anak dan manfaat lainnya seperti keseleo dan lain sebagainya.
Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai mengenal merk dagang SA Nurhayati itu. Pasaran pun meluas ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Belakangan dia mencoba menembus pasar Medan, Sumatera Utara. Pola pemasarannya dari mulut ke mulut. Minyak itu dititip di sejumlah warung hingga apotik.
Baca juga: Kisah Bella Jadi Pelopor Batik Khas Belitong dengan Omzet Rp 300 Juta Per Bulan
“Alhamdulillah, dengan ada usaha ini saya dapat memperkerjakan 15 orang, selain itu kita juga sudah mengantogi izin surat dari BPOM,” katanya.
Bahan baku yang digunakan kelapa berwarna hijau. Masyarakat menyakini minyak kelapa dengan warna kulit hijau itu berkhasiat untuk menurunkan demam.
Dalam sepekan Salahuddin mampu memproduksi 5.000 botol. Tiga varian ukuran botol tersedia yaitu 60 cc, 125 cc dan 250 cc.