Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Warga Asmat Tewas, Wakapolda Papua Sebut Aksi Massa Terkait Pemliu

Kompas.com - 28/05/2019, 15:29 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Yakobus Marjuki menyebut 350 massa yang menyerang Kantor Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, merupakan respon dari ketidakpuasan hasil Pemilu Legislatif 2019.

Ia menyayangkan respon terhadap hasil pemilu tidak disalurkan dengan cara yang benar dan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

"Ini bagian residu pileg yang kurang kesadaran hukum, mau menekan (penyelenggara) padahal jalurnya ke MK tapi mereka konflik di bawah," ujarnya di Kota Jayapura, Selasa (28/5/2019).

Baca juga: Ungkap Penembakan Warga oleh Oknum TNI, Tim Investigasi Bertolak ke Asmat

Terkait dengan tewasnya empat warga akibat tembakan petugas Posramil Distrik Fayit, lebih dikarenakan ketidakpahaman masyarakat terhadap aturan perundang-undangan.

Menurut dia, dalam standar prosedur penggunaan senjata, aparat dapat menggunakannya ketika merasa terancam.

"Ini adalah masalah kesadaran hukum yang berhadapan dengan (aturan) modern. Masyarakat tidak tahu SOP penggunaan senjata api, kalau kita (aparat) yang lengah, kita yang dibunuh," kata Marjuki.

Namun, ia juga belum mau membenarkan tindakan petugas Posramil yang mengeluarkan tembakan ke arah massa karena kini pemeriksaan baru mulai dilakukan.

"Perlu pemahaman SOP kepada masyarakat agar mereka tidak mengancam (aparat). Kalau mengancam, itu pasti (digunakan) senjata agar ancaman itu dihentikan.

Baca juga: Seorang Caleg Kerahkan 350 Warga Bikin Rusuh, 4 Orang Tewas

"Nanti kami cek dulu, ini ada tim yang sedang turun, kami tidak langsung katakan itu sudah tepat," tuturnya.

Pada Senin (27/5/2019) siang, sekitar 350 orang yang diduga digerakkan oleh salah satu oknum caleg yang tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat, mengamuk dengan merusak kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat.

Empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.

Dalam situasi terancam, salah seorang anggota Posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.

Akibat kejadian tersebut, empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.

Empat warga yang tewas akibat kejadian tersebut adalah Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16), dan Frederikus Inepi (35).

Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas HAM Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.

Pada Selasa (28/5/2019), tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasih, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua telah bertolak ke Fayit.

Tim tersebut dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R Agus Abdurrauf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com