Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Gesit: Tol Pandaan-Malang Rawan Kabut dan Ada Tanjakan, Pemudik Diminta Waspada

Kompas.com - 28/05/2019, 15:21 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pihak PT Jasamarga Pandaan Malang meminta pengendara untuk tetap fokus saat melintasi ruas Tol Pandaan-Malang.

Baru diresmikan pada Senin, 13 Mei lalu, tol yang menyambungkan Surabaya dan Malang itu masih tahap sosialisasi dan gratis.

Humas PT Jasamarga Pandaan Malang, Agus Tri Antyo mengatakan, ada dua titik rawan yang harus diwaspadai oleh pengendara. Yakni adanya tanjakan di antara kilometer 70 hingga kilometer 80 serta rawan kabut di jalur antara pintu gerbang Purwodadi dan Lawang.

"Rawan menurut saya di antara kilometer 70 sampai 80 karena itu tanjakan dan turunan. Antara Purwodadi - Lawang," katanya saat ditemui di kantornya pada Senin (27/5/2019).

Baca juga: Mudik Gesit: Ini Rekayasa Arus Mudik Saat One Way Berlaku 30 Mei-2 Juni 2019

Meski begitu, Agus mengatakan ruas jalan itu tidak akan rawan jika pengendara tetap fokus. Sebab, tanjakan di lokasi itu masih sesuai dengan standart pembangunan jalan tol. Yakni maksimal empat derajat.

Agus meminta pengendara tetap menjaga kecepatan maksimal dan minimal saat melintasi jalur tersebut.

"Minimal harus 60 kilometer. Tapi kalau di turunan pun harus menurunkan kecepatan maksimal 80 kilometer," jelasnya.

Di ruas tol antara Purwodadi dan Lawang juga terdapat titik-titik rawan kabut. Pihak pengelola sudah memasang rambu rawan kabut di lokasi tersebut.

Baca juga: Mudik Gesit: Mudik ke Malang Lewat Tol, Nikmati Pemandangan Alam Pegunungan yang Memukau

"Kabut ini jamnya tidak mesti. Tapi jarang. Selama empat bulan, saya baru sekali mendapati kabut. Di sana sudah ada rambu hati-hati rawan kabut," jelasnya.

Sejak dioperasikan, ruas tol Pandaan-Malang dilewati sekitar 25.000 kendaraan per hari. Jumlah kendaraan itu diprediksi meningkat pada H+1 lebaran saat banyak wisatawan menuju ke Malang untuk menikmati libur Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com