Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penangkapan Oknum Polwan di Bandara Surabaya, Berganti Nama hingga Diduga Anut Paham Radikal

Kompas.com - 28/05/2019, 13:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga mangkir dari tugas dan memiliki faham radikal, seorang oknum polisi wanita (Polwan) berinisial (NOS), terpaksa diamankan saat berada di Bandara Juanda Surabaya, pada hari Minggu (26/5/2019).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, saat diamankan, NOS yang diketahui bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), mengaku bernama Arfila M Said.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendry Badar, mengaku masih mendalami informasi jika NOS diduga terpapar oleh paham radikalisme.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. NOS ditangkap di Bandara Juanda Surabaya

Ilustrasi bandaraPolitikaner/Wikipedia Ilustrasi bandara

Dilansir dari Surya.co.id, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan informasi penangkapan NOS.

Menurut Barung, NOS adalah anggota Polda Maluku Utara. Ia berangkat melalui maskapai penerbangan Lion Air sekitar pukul 09.00 Wita.
Sesampainya di Bandara Juanda, ternyata ia diketahui menggunakan nama samaran, Arfila M Said.

Saat dimintai keterangan oleh petugas, tujuannya ke Kota Surabaya hanya untuk berbelanja. NOS juga mengaku memiliki kerabat yang tinggal di kawasan Sidoarjo.

"Ia berangkat dari Maluku Jam 09.00 dengan pesawat Lion Air. Ngakunya akan belanja di Surabaya dan dia ngaku punya keluarga di daerah Porong Sidoarjo," katanya, Minggu (26/5/2019).

Baca Juga: Ini Tanggapan Polda Maluku Utara Terkait Polwan yang Diduga Radikal

2. Dugaan terpapar radikalisme masih didalami

Ilustrasi polwanTribun Bali Ilustrasi polwan

Menurut Hendri, pihaknya belum dapat menyampaikan secara berlebihan, sebab. Sejauh ini yang bersangkutan belum diperiksa secara mendalam oleh tim.

"Kami akan dalami yang bersangkutan pergi dalam rangka apa, tujuan apa, dan maksud apa, sehingga yang bersangkutan pergi tanpa ijin. Nanti kami lihat saat sidang, saat ini kami fokus lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya mendapat laporan dari pihak keluarganya bahwa yang bersangkutan tidak ada di rumah, sehingga saat dilakukan pengecekan ke tiap-tiap tempat ternyata ditemukan di bandara saat bersangkutan bertolak ke Surabaya.

Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] UGM Bantah Cabut Jabatan Guru Besar Amien Rais | Polisi Tangkap Pocong Jadi-jadian

3. Mangkir dari tugas, NOS lari ke Surabaya

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Hingga saat ini, NOS diperiksa terkait dugaan mangkir dari tugas. Dirinya mencoba pergi tanpa ijin yang akan diselesaikan di internal Polda Malut.

"Penahanan terhadap yang bersangkutan di Bandara Juanda tersebut merupakan hasil koordinasi antara Polda Malut dan Polda Jatim dengan alasan meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan, bukan karena terindikasi paham radikal," tandas Hendry.

Sementara itu, NOS berhasil diamankan setelah Polda Malut berkoordinasi dengan Polda Jatim. Polda Malut menyampaikan ciri-ciri NOS dan akhirnya berhasil diburu.

"Kalau indikasi paham radikal kami belum bisa simpulkan secara detail, karena kami belum tau, yang jelas kami akan pastikan fakta-fakta bahwa benar ada hal-hal yang mencurigakan terhadap yang bersangkutan dan itu baru bisa kami sampaikan," ungkap Hendry.

Baca Juga: Kapolres Garut: Polisi Curiga Saat Mobil 5 Terduga Teroris Berputar Menghindar...

4. Polda Jatim khawatirkan NOS terpapar radikalisme

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung MangeraKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera

Barung menjelaskn, NOS berangkat melalui maskapai penerbangan Lion Air sekitar pukul 09.00 Wita.

Sesampainya di Bandara Juanda, ternyata ia diketahui menggunakan nama samaran, Arfila M Said.

Saat dimintai keterangan oleh petugas, tujuannya ke Kota Surabaya hanya untuk berbelanja. NOS juga mengaku memiliki kerabat yang tinggal di kawasan Sidoarjo.

"Ia berangkat dari Maluku Jam 09.00 dengan pesawat Lion Air. Ngakunya akan belanja di Surabaya dan dia ngaku punya keluarga di daerah Porong Sidoarjo," katanya, Minggu (26/5/2019).

Terkait NOS terpapar paham radikalisme, Barung membenarkan hal tersebut.
"Ya karena kami khawatirkan saja ada sesuatu. Menurut informasi dia terpapar radikalisme di sana," lanjutnya.

Baca Juga: Terpapar Paham Radikalisme, Seorang Polwan Berpangkat Bripda Diamankan

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com