Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] UGM Bantah Cabut Jabatan Guru Besar Amien Rais | Polisi Tangkap Pocong Jadi-jadian

Kompas.com - 28/05/2019, 07:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

3. Aldi ingin kuliah hukum untuk bantu yang tertindas

Mendapatkan kelulusan makin menguatkan Aldi untuk bisa masuk fakultas hukum seperti yang dicita-citakannya.

Menurut Aldi, dengan masuk fakultas hukum, akan banyak kesempatan membantu masyarakat yang tertindas.

Surat kelulusan ini juga buah dari perjuangan keluarga, warga kampungnya di Desa Sembalun, tim pendampingnya, Ombudsman RI perwakilan NTB, pemerintah (Dikbud NTB) serta guru-guru yang selama ini mendukungnya.

"Guru-guruku terima kasih. Apa yang telah mereka berikan sungguh tak bisa saya lupakan, sangat berharga, saya sangat mencintai mereka," kata Aldi sambil menangis tak bisa lagi melanjutkan apa yang ingin disampaikannya

Baca berita selengkapnya: Mimpi Aldi Setelah Diluluskan, Kuliah di Fakultas Hukum untuk Bela yang Tertindas

4. Polisi amankan pocong jadi-jadian di Pemalang

Polisi dari Polres Pemalang, Jawa Tengah bersama pocong jadi-jadian yang meresahkan warga.KOMPAS.com/ARI HIMAWAN Polisi dari Polres Pemalang, Jawa Tengah bersama pocong jadi-jadian yang meresahkan warga.

Kapolsek Pemalang Kota AKP I Ketut Mara mengatakan, beberapa hari terakhir Polsek Pemalang menerima pengaduan dari masyarakat yang diresahkan oleh penampakan pocong.

"Atas dasar laporan tersebut, unit Reskrim dan Sabhara Polsek Pemalang melaksanakan penyelidikan dan patroli," kata AKP I Ketut Mara, Senin (27/5/2018).

Penyelidikan dan patroli membuahkan hasil pada minggu (26/5/2019) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, petugas mendapati penampakan pocong di tepi jalan Tentara Pelajar.

"Pocong tersebut menakut-nakuti petugas, setelah dihampiri, pocong tersebut ternyata seorang pemuda laki-laki yang menggunakan kostum mirip pocong," tambah Kapolsek.

Baca berita selengkapnya: Polisi Tangkap Pocong Jadi-jadian yang Resahkan Warga

5. Menteri Luhut: Kalau saya masih jadi tentara, saya libas itu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat melepas KM Baruna Jaya I ke Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat melepas KM Baruna Jaya I ke Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bahwa pembubaran paksa massa aksi 22 Mei 2019 di Jakarta pada pukul 21.00 WIB oleh polisi adalah hal yang wajar.

Menurut dia, hal itu harus dilakukan polisi karena izin unjuk rasa hanya sampai pukul 18.00 WIB.

"Tapi polisi masih toleransi memberi waktu sampai selesai tarawih. Nah kalau tidak mau bubar akhirnya dibubarkan paksa. Untung saya sudah tidak jadi tentara. Kalau (saya) masih jadi tentara, saya libas juga itu," kata Luhut di Surabaya, Minggu (26/5/2019).

Dia mengaku menyaksikan langsung aksi itu dari tempat kerjanya di Kantor Kemenko Kemaritiman di Jalan MH Thamrin.

Baca berita selengkapnya: Soal Kerusuhan 22 Mei, Luhut: Kalau Masih Jadi Tentara, Saya Libas Juga Itu...

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Ari Himawan Sarono, Fitri Rachmawati, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com