Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aldi, Sempat Tak Diluluskan, Kini Berjuang Kumpulkan Uang agar Bisa Kuliah di Fakultas Hukum

Kompas.com - 27/05/2019, 14:38 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

Guru-guru kelasnya juga tahu Aldi sekolah sekaligus bertani membantu orangtuanya.

Anak keempat dari enam bersaudara ini memang tak kuasa melawan kenyataan bahwa dirinya harus benar-benar berjuang mengubah kehidupan keluarganya.

Selain bertani, Aldi juga menjadi ojek wisata saat musim apel berbuah.

Di Desa Sembalun terdapat kawasan wisata agrobisnis, salah satunya kawasan kebun apel.

Jika musim apel berbuah, Aldi menyiapkan diri sebagai ojek wisatawan yang ingin menikmati suasana kebun apel di Desa Sembalun sambil menikmati keindahan Rinjani dari kebun kebun apel tersebut.

"Ya, saya menjadi ojek wisata jika musim apel berbuah. Kakak saya ada kendaraan roda tiga yang bisa menampung 10 wisatawan. Saya antar mereka berkeliling di kebun apel setiap pulang sekolah atau saat hari libur," tutur Aldi.

Hasilnya lumayan, untuk sekali jalan atau pulang pergi Aldi bisa mengantongi Rp 50.000 dan dalam setengah hari. Dia bisa mengantar 3-5 kali wisatawan berkeliling.

Hasil ojeknya dibagi dengan kakaknya yang memiliki kendaraan.

Kata Aldi, uangnya ditabung untuk membantu ayahnya membiayai sekolah. Dia bahkan kerap ikut serta memberi sumbangan jika ada yang membutuhkan.

Menjadi ojek wisata, bagi Aldi, bukan hal memalukan. Itu bagian dari kerja kerasnya untuk membantu keluarga, terlebih ayahnya masih menanggung empat anaknya, terutama Aldi dan dua adiknya yang masih duduk di bangku SMP dan kelas V sekolah dasar (SD).

Menjadi ojek wisata tidak setiap hari, tetapi sesuai musim apel berbuah. Jadi, tidak tiap saat Aldi bisa menghasilkan uang membantu keluarga dan menabung untuk sekolah serta persiapan kuliah.

Sejak kecil ditinggal ibu

Soleha, aktivis Serikat Perempuan Indonesia (Seruni) NTB, tim pendamping Aldi saat memperjuangkan kelulusannya, menuturkan bahwa Aldi adalah anak yang rajin dan sekaligus aktif berorganisasi.

Ayah Aldi juga anggota Aliansi Gerakan Reforma Agraria (Agra) karena memang petani yang membutuhkan bantuan dalam mengelola lahannya.

Sejak SMP, Aldi telah sering terlibat dalam Agra. Saat Aldi SMA, dia menjadi Koordinator Pemuda Baru Indonesia (Pembaru) wilayah NTB.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com