Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Aceh, Kereta Perintis Jadi Wisata Transportasi untuk Anak

Kompas.com - 27/05/2019, 13:41 WIB
Masriadi ,
Rachmawati

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Seorang ibu terlihat menemani dua putranya di loket Kereta Api, Desa Krueng Mane, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Senin (27/5/2019). Jarum jam baru menunjukan pukul 12.00 WIB.

Mereka berencana menumpang kereta api perintis dengan rute Krueng Geukuh – Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Kabupten Aceh Utara.

“Mau bawa anak jalan-jalan naik kereta,” kata Susianti, seorang calon penumpang di terminal kereta api yang diberi nama Cut Meutia.

Baca juga: Begal di Jalur Mudik Aceh-Medan Libatkan Siswa SMA

Kepada putranya, Susiati  menjelaskan loket pembayaran, tata cara pembelian tiket, hingga gerbong kereta dan gedung parkir kereta api.

Kereta Cut Meutia diresmikan pada 2016 lalu. Dengan dua gerbong, kereta api tersebut melayani rute Bungkah-Krueng Mane dengan jarak sekitar 11,3 kilometer.

Jarak yang relatif pendek itu pula yang merubah fungsi kereta bukan hanya sebagai moda transportasi, namun juga dijadikan warga sebagai lokasi wisata.  Mereka mengenalkan salah satu moda transporasi darat itu kepada anak-anak.

“Minimal mereka sudah tahu, rasanya naik kereta api tuh begini. Di dalam kereta api modelnya begini,” sebut Susanti.

Baca juga: 8 Dinas di Aceh Utara Telat Terima THR, Ini Sebabnya

Hal yang sama juga diungkapkan Vivi Anggraini, pengunjung dari Kota Lhokseumawe. Ia rela membawa anak-anaknya ke terminal khusus untuk merasakan naik kereta api.

“Di sekolah taman anak-anak saya juga sering kemari. Sekali dalam setahun. Biar anak-anak paham moda transportasi kali ya,” kata Vivi.

Dengan harga tiket Rp 1.000, anak-anak mendapat pengalaman menaiki kereta api.

“Ini sekaligus mengenalkan anak-anak moda transportasi darat,” kata Vivi.

Sementara itu, Kepala KAI Aceh Utara, Edward, mengatakan masyarakat mulai mengenal kereta api perintis tersebut. Dengan kecepatan 30 kilometer per jam, masyarakat bisa nyaman merasakan sensasi menaiki kereta api.

“Rencana akan pengembangan, nanti rutenya dari Krueng Geukuh Aceh Utara ke Grugok Kabupaten Bireuen. Jadi ada penambahan dua terminal nantinya,” kata Edward.

Baca juga: Polisi Pulangkan 2 Terduga Pelaku Perampokan Kepala SMP di Aceh Utara

Untuk memperpanjang jalur, Edward mengaku belum mengetahui detailnya, termasuk berapa alokasi anggaran. Kereta api perintis, selama ini masih berada di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan RI.

“Belum tau detailnya. Yang jelas tahun ini kabarnya ada pelebaran rute sampai ke Geurugok, Kabupaten Bireuen,” katanya.

Namun Edward mengaku senang karena kereta api  makin diminati masyarakat, utamanya bagi siswa taman Kanak-kanak dan sekolah dasar untuk berwisata menggunakan kereta.

“Itu jumlahnya ramai sekali yang mengunjungi dari TK dan SD, Masyarakat umum juga ramai tapi biasa bawa anak-anaknya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com