Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melaut untuk Belikan Baju Lebaran Anak Istri, Nelayan Ini Hilang Terseret Gelombang

Kompas.com - 27/05/2019, 13:00 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com – Seorang nelayan pesisir Pantai Sendana, Majene, Sulawesi Barat dilaporkan hilang saat tengah melaut, sejak Sabtu pekan lalu.

Jumalang (56), nelayan asal Dusun Udung, Desa Lalatedong, Kecamatan Sendana tengah berjuang memenuhi nafkah keluarga dan mencari uang tambahan agar istri dan anak-anaknya bisa membeli baju lebaran.

Kapal Jumalang ditemukan nelayan lain tengah terombang-ambing tanpa awak di lautan lepas.

Baca juga: Nelayan Hilang di Halmahera, Pencarian Diperluas hingga Perairan Raja Ampat

Tim Basarnas dibantu polisi dan nelayan setempat terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian dan pesisir Pantai Sendana, Majene, Sulawesi Barat, namun hingga Senin (27/5/2019) korban belum kunjung ditemukan. 

Awalnya, Jumalang diketahui mencari ikan di perairan Sendana menggunakan perahu mesin tempel ukuran kecil, sekitar 2 mil dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Sabtu pagi pekan lalu.

Korban yang berangkat mencari ikan usai makan sahur Sabtu subuh lalu diduga terjatuh dari atas perahu dan tenggelam ke laut akibat dihantam gelombang tinggi di perairan Sendana.

Sejumlah nelayan lain yang juga tengah mencari ikan di sekitar lokasi hanya mendapati kapal milik korban terombang-ambing dipermainkan gelombang tanpa awak di tengah lautan lepas.

Baca juga: TNI AL Temukan Jenazah Seorang Nelayan di Dalam Gua

Melihat ada perahu tak bertuan, sejumlah saksi bersama nelayan lainnya langsung melaporkan ke aparat desa setempat sambil menyeret perahu korban ke daratan.

Sedangkan warga lainnya berusaha mencari korban yang hilang di perairan Sendana tak jauh dari lokasi kapal korban ditemukan.

Setelah menerima informasi kecelakaan laut yang mneimpa nelayan tersebut, tim Basarnas Mamuju dibantu warga setempat langsung melakukan proses pencarian.

Tim melakukan penyisiran dalam radius sekitar satu mil dari dari lokasi perahu atau kapal korban ditemukan, termasuk menyisir pesisir Pantai Kecamatan Sendana.

Petugas Basarnas Mamuju Fathur mengatakan, dugaan sementara korban hilang dihantam gelombang, akibat cuaca buruk yang melanda perairan Majene beberapa hari terakhir ini.

“Sejak dua hari lalu kami lakukan proses pencarian hingga kini korban belum ditemukan. Rencanaya upaya pencarian akan terus kami lakukan dengan memperluas wilayah pencarian, termasuk menyisir wilayah Pantai Sendana Majene,” jelas Fathur.

Meski tim Basarnas terus melakukan pencarian sejak Minggu pagi hingga Senin, Jumalang belum juga ditemukan.

Rencananya, pencarian korban akan terus dilakukan tim Basarnas dalam beberapa hari ke depan sambil memperluas area pencarian.

Sementara itu, sanak keluarga termasuk istri dan anak-anak korban yang cemas akan keselamatan panutan dalam keluarga mereka berharap Jumalang bisa segera ditemukan tim SAR dalam keadaan selamat dan bisa tetap berlebaran bersama keluarga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com