Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Makan Kuwah Beulangong Peringati Nuzulul Quran

Kompas.com - 27/05/2019, 08:43 WIB
Raja Umar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS,com - Memasak Kuwah Beulangong atau kari khas kuliner Aceh Besar sudah menjadi tradisi warga Desa Lamgeulumpang, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh saat bulan puasa memperingati Nuzulul Quran.

Warga secara bergotong royong memasak kuwah beulangong sebanyak 24 kuali secara bersamaan. 

Kemudian setelah masak kuwah beulangong langsung dibagikan kepada seluruh warga secara merata.

“Masak kuwah beulangong setiap bulan puasa untuk memperingati Nuzulul Quran sudah menjadi tradisi secara turun temun sejak dulu di Desa kami,“ kata Tengku Jasman, Imam Masjid Desa Lamgeulumpang, kepada Kompas.com, Minggu (26/05/2019).

Baca juga: Tradisi “Urup-urup“ Tandai Malam ke-21 Ramadhan di Magelang

Menurut Jasman, untuk seluruh biaya masak kuwah beulangong itu dananya merupakan sumbangan dari seluruh warga secara sukarela.

Setidaknya 24 kuali kuwah beulangong yang dimasak tersebut menggunakan dua ekor daging sapi dengan biaya hampir Rp 60 juta.

“Kuwah beulangong itu menggunakan dua ekor daging sapi, kemudian juga ditambah buah nangka dan bumbu. Itu seluruhnya biaya sumbangan dari warga secara sukarela, fakir miskin, anak yatim tidak diminta sumbangan namun tetap kita bagikan secara merata,” katanya.

Masih kata Jasman, Dari 24 kuali kuwah beulangong itu 21 diantaranya dibagikan secara merata kepada seluruh warga setelah masak.

Baca juga: Tradisi Kambua-kambua, Melantunkan Syair Kuno Buton di Pertengahan Ramadhan

 

Sementara tiga kuali kuwah beulangong sisanya khusus disiapkan untuk buka puasa bersama tamu undangan dari 15 Desa tetangga yang ada di Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh.

“Pada sore hari setelah masak, seluruh warga membawa wadah tempat untuk mengambil kuwah beulangong untuk dibawa pulang ke rumah, sementara tiga kuali disiapkan untuk menu utama acara buka puasa bersama tamu undangan dari desa tetangga dan bahkan muspika setempat dengan tujuan meningkatkan silaturahim sesama,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com