Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Erupsi Gunung Agung, Buat Kaca Rumah Bergetar hingga 13 Desa Dilanda Hujan Abu

Kompas.com - 27/05/2019, 07:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada hari Jumat (24/5/2019) Gunung Agung mengalami erupsi. Suara gemuruh membuat kaca rumah warga pun bergetar.

Berdasar laporan petugas, 13 desa di sejumlah kecamatan terdampak hujan abu. BPBD Bangli pun meminta warga untuk mengenakan masker.

Menurut BPBD, erupsi Gunung Agung tidak bisa diprediksi besaran, intensitas dan sebarannya. Untuk itu warga diminta untuk tetap waspada.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Suara gemuruh membuat kaca rumah bergetar

Petugas tengah memperlihatkan intensitas gempa vulkanik melalui alat seismograf yang memantau aktivitas Gunung Agung di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017).KOMPAS/AYU SULISTYOWATI Petugas tengah memperlihatkan intensitas gempa vulkanik melalui alat seismograf yang memantau aktivitas Gunung Agung di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (19/9/2017).

Erupsi Gunung Agung di Bali yang kembali terjadi pada Jumat (24/5/2019) malam menimbulkan gemuruh hingga menyebabkan kaca rumah dan bangunan bergetar.

Kadek Ardika Putra mengaku sempat mendengar suara gemuruh itu sekitar 19.30 Wita. Bahkan saat itu, kaca bangunan di sekitar kampus Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) di Denpasar juga bergetar.

"Saat itu saya sedang di kampus IHDN, dan sekitar pukul 19.30 Wita, terdengar suara gemuruh disertai kaca bangunan yang bergetar," ungkapnya.

"Saat itu pula saya langsung cek streaming Gunung Agung. Benar saja, ternyata terjadi erupsi," tambahnya kemudian.

Baca Juga: Erupsi Gunung Agung, Warga Dengar Suara Gemuruh hingga Kaca Bergetar

2. Sebanyak 13 desa terdampak hujan abu

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung terlihat dari kawasan Besakih, Karangasem, Bali, Senin (2/7/2018).  ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Asap mengepul dari kawah Gunung Agung terlihat dari kawasan Besakih, Karangasem, Bali, Senin (2/7/2018).

Akibat erupsi pada hari Jumat (24/5/2019), hujan abu mengguyur setidaknya 13 desa di Bangli pada hari Jumat malam.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa menjelaskan, 13 desa yang terdampak berada di tiga kecamatan.

"Untuk di Kecamatan Kintamani belum ada laporan masuk mengenai hujan abu ini," ujarnya.

Secara detail, lanjut Agus, wilayah Susut hujan abu diketahui terjadi di Desa Susut, Demulih, dan Abuan. Di Kecamatan Tembuku, Desa Bangbang, Desa Jehem, Desa Peninjoan, dan Desa Yangapi.

Baca Juga: Gunung Agung Erupsi dengan Ketinggian Kolom Abu 2.000 Meter

3. BPBD Bangli: Warga diharapkan tetap waspada

Petugas BPBD Karangasem membagikan masker kepada warga pasca letusan Gunung Agung yang terjadi pada Kamis (11/4/2019) malamBPBD Karangasem Petugas BPBD Karangasem membagikan masker kepada warga pasca letusan Gunung Agung yang terjadi pada Kamis (11/4/2019) malam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com