Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi “Urup-urup“ Tandai Malam ke-21 Ramadhan di Magelang

Kompas.com - 26/05/2019, 11:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, memiliki tradisi unik yang digelar setiap malam ke-21 bulan Ramadhan.

Mereka menyebutnya dengan malam selikuran dengan tradisi “urup-urup“. Urup-urup berasal dari bahasa Jawa yang artinya saling tukar.

Tradisi ini dikuti oleh puluhan warga setempat di serambi dan halaman masjid dusun, Sabtu (25/5/2019), selepas shalat magrib hingga menjelang isya. Setiap warga membawa makanan sendiri dari rumah.

Makanan bisa berupa camilan tradisional, buah-buahan, kue, aneka minuman dan sebagainya.

Prosesi diawali dengan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat. Selain ditujukan untuk para leluhur, doa juga ditujukan untuk keselamatan diri, bangsa dan negara.

Muh Khamim, tokoh masyarakat setempat, mengatakan tradisi ini selalu dijalani warga dusun Sorobayan setiap malam ke-21 bulan Ramadhan secara turun temurun.

Khamim mengaku tak tahu sosok yang pertama kami mencetuskan tradisi ini. Namun demikian, menurutnya, “urup-urup“ menjadi sarana warga untuk bersilaturahim menjalin kerukunan.

Baca juga: Long Bambu, Gelegar Tradisi Ramadhan di Gunungkidul yang Berusia Ratusan Tahun

“Tradisi ini sudah turun temurun, sejak mbah-mbah kami dulu. Sebagai tanda kalau kita sudah menjalankan ibadah Puasa selama 21 hari,“ kata Khamim, Sabtu malam.

Usai berdoa, warga kemudian saling tukar makanan dengan suka cita. Mereka bebas menukar makanan yang dibawanya dengan makanan warga lain, begitu sebaliknya.

“Di sini kita diajarkan untuk saling berbagi, tidak ada perbedaan di antara kita, semua senang dan bersemangat melanjutkan ibadah puasa sampai hari Kemenangan tiba,“ ungkapnya.

Kompas TV Sapa Indonesia menghadirkan perbincangan seputar inspirasi keuangan dalam segmen smart financial wisdom. Di bulan Ramadhan, bagi umat muslim selain kewajiban berpuasa, ada keawajiban lainnya juga. Salah satunya zakat. Zakat juga dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya zakat harta. Nah, mengapa zakat harta ini begitu penting? Simak dialognya bersama salah satu pendiri dan penasihat senior di Halofina, Eko P. Pratomo dan ahli finansial Halofina, Mohammad B. Teguh. #Zakat #BayarZakat #InspirasiKeuangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com