Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2019, 10:22 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com — Misteri penyekapan Yanti Susanti, istri Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Hilman Wahyudi, akhirnya terungkap.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah menuturkan, penyekapan korban hanya rekayasa untuk membuat sang suami khawatir.

"Ya, rekayasa. Yang bersangkutan telah membuat pernyataan langsung di hadapan saya. Mengakui kekhilafannya dan meminta maaf kepada masyarakat dan kepolisian," kata Soliyah, kepada Kompas.com, Sabtu (25/5/2019) pagi.

Baca juga: Kronologi Penyekapan Istri Ketua KPU Cianjur

Namun, Soliyah menegaskan penyidikan tetap berjalan karena sudah membuat heboh dan membuat masyarakat beropini, termasuk untuk mengungkap motif yang sebenarnya.

"Namun (terkait status korban) karena suami menerima dan tidak menuntut serta tidak ada pihak yang dirugikan, kami kembalikan ke keluarga atau suaminya," kata dia.

"Jadi clear, ini (motif) murni masalah keluarga," kata Soliyah.

Yanti telah mengaku bahwa rumahnya di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, disatroni dua orang tidak kenal, Kamis (23/5/2019) malam.

Pengakuan korban saat itu, kedua pelaku mengikatnya kemudian menyeret ke halaman belakang rumah. Pelaku lantas meminta korban untuk menelepon suaminya.

Baca juga: 5 Fakta Penyekapan Istri Ketua KPU Cianjur, Sempat Diseret dan Diikat di Tiang

Berselang kemudian, sang suami bersama beberapa warga datang ke lokasi kejadian.

Seorang warga, Dadan Bunyamin (39), mendapati korban terikat di tiang penyangga tandon air.

Dengan memanjat tembok, Dadan kemudian berhasil melepaskan ikatan tangan korban. Namun, ia mengaku tidak melihat orang lain (pelaku) di lokasi kejadian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com