Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dokter Yusuf Nugraha, Gratiskan Pasien yang Hafal Pancasila dan Lagu Indonesia Raya

Kompas.com - 25/05/2019, 07:21 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Yusuf Nugraha, seorang dokter asal Cianjur, Jawa Barat, ini bisa dibilang anti-mainstream dengan sejumlah program pelayanan yang diberikannya.

Betapa tidak, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi, Jawa Barat itu banyak menelurkan program berobat gratis bagi pasien yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Setelah program berobat gratis dengan bayaran 10 botol plastik bekas dan mengaji satu juz Al Quran bagi yang beragama Muslim, Yusuf kembali mengeluarkan program baru di kliniknya, Harapan Sehat, yakni berobat gratis hanya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menghafal Pancasila.

“Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada mayarakat, khususnya yang tidak mampu,” kata Yusuf, saat ditemui Kompas.com, di kliniknya, di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (24/05/2019) petang.

Baca juga: Penuhi Tenaga Dokter Mandiri, Banten Buka Prodi Kedokteran di Untirta

Untuk bisa mengakses program tersebut, pasien cukup mengatakan tidak mampu untuk kemudian akan dipandu petugas klinik ke ruangan khusus yang telah disiapkan.

“Untuk lagu Indonesia Raya kami lengkapi dengan audio. Setelah itu, pasien harus bisa mengucapkan Pancasila. Setelah proses itu dilalui, pasien akan disematkan tanda mata dari kami berupa pin merah-putih untuk kemudian akan kami layani secara cuma-cuma, mulai pemeriksaanya, obatnya dan semuanya,” terang Yusuf.

Dokter Yusuf Nugraha menyematkan pin merah putih kepada pasien yang usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca Pancasila sebelum berobat gratis di Klinik Harapan Sehat, Cianjur, Jawa Barat Dokter Yusuf Nugraha menyematkan pin merah putih kepada pasien yang usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca Pancasila sebelum berobat gratis di Klinik Harapan Sehat, Cianjur, Jawa Barat

“Tapi, kalau kondisi pasiennya tidak memungkinkan, bisa diwakilkan oleh keluarganya atau si pengantar pasien,” ujar dia.

Yusuf menyebutkan, program yang diusungnya itu juga untuk mengajak masyarakat untuk kembali bersatu usai berbeda pilihan politik di Pemilu 2019. Bersatu atas nama Indonesia, dan kembali pada satu kepentingan, kepentingan Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang maknanya sangat mendalam itu bisa lebih meningkatkan dan menguatkan rasa nasionalisme kita,” harapnya.

Yusuf mengaku, sejak program itu digulirkan sepekan lalu, respons masyarakat ternyata cukup tinggi. “Hari ini saja sudah 25 pasien yang memanfaatkan program ini,” kata dia.

Melalui program ini, pihaknya juga ingin menyampaikan pesan kepada publik jika Klinik Harapan Sehat yang dikelolanya itu bisa diakses oleh siapapun tanpa memandang latar belakang, suku, agama maupun golongan.

Baca juga: Menurut Dokter Gizi, Ibu Hamil Boleh Berpuasa asal...

“Siapapun itu silahkan manfaatkan, termasuk program-program berobat gratis lainnya yang telah kami sediakan,” ucap dia.

Yusuf tidak menampik jika program-program antimainstream-nya itu selalu memantik reaksi pro maupun kontra. Namun, ia bergeming dan tetap bertekad untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat.

“Karena harapan kami cuma satu, suatu saat nanti semua masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, yang profesional, dan bisa terjangkau,” tekad Yusuf.

Dengan sikap sempurna, seorang pasien Klinik Harapan Sehat Cianjur, Jawa Barat menyanyikan lagu Indonesia Raya diiringi audio sebelum bisa berobat gratis.KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Dengan sikap sempurna, seorang pasien Klinik Harapan Sehat Cianjur, Jawa Barat menyanyikan lagu Indonesia Raya diiringi audio sebelum bisa berobat gratis.

Selain program yang berkaitan dengan pengobatan gratis, klinik yang dikelolanya sejak 2008 itu juga ikut andil dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil lewat program Melinda, sebuah akronim dari Melawan Lintah Darat.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Dokter Ani Hasibuan, Pernyataan Kontroversial yang Berujung Laporan ke Polisi

Sebab, Yusuf melihat masih banyak masyarakat Cianjur yang terjerat utang pada rentenir. Lewat Melinda, pihaknya memberikan bantuan permodalan atau pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa biaya administratif.

“Besaran pinjamannya tergantung jenis dan skala usahanya, mulai dari Rp 500.000, Rp 1 juta hingga Rp 20 juta. Kami juga bimbing mereka dengan pelatihan-pelatihan seperti tentang pengelolaan keuangan,” tutur dia.

Atas apa yang telah dilakukannya selama ini, Klinik Harapan Sehat yang dikelolanya menjadi Klinik Berprestasi tingkat Jawa Barat pada 2017, dan dokter Yusuf Nugraha sendiri pada Januari lalu menerima penghargaan dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto atas prestasi, dedikasi, dan loyalitasnya yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com