Butet mengatakan, sewaktu lapas baru dibuka, pernah lari enam orang narapidana. Kembali ditanya apakah kalapas yang baru saja diganti sering menemui warga untuk beramah-tamah, para ibu-ibu yang ramah-ramah itu menggeleng.
"Gak tau kami yang mana Kalapasnya, udah dua tahun dia di sini. Sombongnya luar biasa. Kalau yang lama, enak kali orangnya. Sering jumpa, awak pesta aja pun dia datang. Duduk di warung depan itu aja tak pernah, kalo keluar dari lapas buka kaca mobilnya aja gak pernah," ujar Butet.
"Sombong kali, istrinya pun gitu. Dulu orang-orang sini, waktu masa kalapas lama, makanan-minuman bebas masuk. Ini gak boleh lagi, dia sendiri (istri kalapas) yang jualan. Padahal katanya di dalam gak boleh jualan pulsa, sementara dia jualan pulsa. Berarti hape-pun sembarangan di situ, itulah yang dimarahin menteri semalam," kata Butet.
Butet mengatakan, tak semia narapidana yang mendatangi rumah warga adalah laki-laki.
"Cantik-cantik orangnya, muda-muda, banyak duitnya. Rata-rata petugas lapas itu pun, pas dites urin, positiflah semua. Gak adalah yang bersih namanya penjara, kalok gak, mana mungkin kaya-kaya orang itu," ujar perempuan yang mengaku boru Siahaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.