JAYAPURA, KOMPAS.com - Terkait penanganan kasus pembakaran Mapolsek Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, yang menyebabkan satu orang tewas dan tiga orang diperkosa, Kapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Alberth Rodja menegaskan kepolisian akan bekerja secara transparan.
Menurut dia, kepolisian tidak menginginkan kasus di Deiyai ini mirip peristiwa di Paniai pada 8 Desember 2014 yang menewaskan lima orang warga dan hingga kini penanganannya belum tuntas.
"Propam dan Krimum semua di sana. Saya ingin semua jelas, terang benderang. Hanya karena sinyalnya jelek kita tidak bisa dapat laporan, tapi sudah ditemukan siapa yang melakukan dan lain-lain," ujarnya di Mapolda Papua, Jumat (24/05/2019).
Ia tidak menampik bahwa korban YM tewas akibat luka tembak dan kemungkinan besar berasal dari senjata milik kepolisian.
Baca juga: Terkait Pembakaran Polsek di Papua, Satu Warga Ditemukan Tewas
Namun Rodja meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan karena kini Polda Papua telah berkordinasi dengan Komnas HAM untuk membantu mencari fakta di lapangan.
"Kalau ada yang mati dan terluka kena tembak, ini pasti karena anggota, tapi kita harus mengecek. Tadi kita dengan Komnas HAM juga sudah kordinasi, Fritz Ramandey besok dia di sana, saya tidak mau kejadian Paniai yang dulu nanti terulang, kita sesuai prosedur," tuturnya.
Kepolisian terus mendalami siapa saja oknum yang terlibat, baik terkait kasus pembakaran Mapolsek Tigi, tewasnya YM dan juga pemerkosaan terhadap tiga orang perempuan yang tinggal di sekitar Mapolsek.
Selain itu, kepolisian juga tidak bisa bersikap gegabah karena saat ini masyarakat tengah berduka atas tewasnya YM.
"Kita masih lihat, harus dilihat juga dari psikologi, tidak bisa sekonyong-konyong. Pelaku pemerkosaan juga sedang dicari," kata Rodja.
Peristiwa pembakaran Mapolsek Tigi bermula ketika seorang pemuda yang tinggal di Waghete berinisial MD dalam keadaan mabuk merusak kendaraan dan melakukan penganiayaan di Jalan Poros Waghete 2, tepatnya di depan SMP SPPK.
Baca juga: Komnas HAM Segera Periksa Aparat yang Terlibat Penembakan 4 Warga di Paniai
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan