Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Keluarkan 4 Poin Rekomendasi atas Kasus Tidak Meluluskan Aldi

Kompas.com - 24/05/2019, 12:55 WIB
Fitri Rachmawati,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MATARAM, Kompas.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akhirnya mengeluarkan rekomendasi agar sekolah segera memberikan kelulusan kepada Aldi Irpan, siswa kelas XII jurusan IPS, SMAN 1 Sembalun, Lombok Timur, yang tidak diluluskan karena kritis pada kebijakan kepala sekolah.

Desakan meluluskan Aldi merupakan satu dari empat poin rekomendasi yang dikeluarkan KPAI terkait kasus Aldi Irpan.

Poin kedua adalah mendorong pihak Inspektorat NTB melakukan investigasi dan evaluasi terhadap kepala sekolah atas keputusannya tidak meluluskan siswa sehingga menimbulkan polemik hingga tingkat nasional.

"KPAI juga mendorong Irjen Kemdikbud untuk berkoordinasi dengan Dinas Dikbud dan Inspektorat NTB untuk menindaklanjuti kasus Aldi agar tidak terulang lagi, dan menjadikan kasus Aldi menjadi pelajaran semua pihak agar tidak alergi terhadap kritik peserta didik," kata Retno Listyarti, komisioner KPAI, Jumat (24/5/2019).

Baca juga: 3 Alasan Aldi Irpan Tak Diluluskan oleh SMAN 1 Sembalun Lombok

Poin keempat atas ketiga rekomendasi tersebut, KPAI akan bersurat ke Gubernur NTB dan Mendikbud

Retno mengatakan, rekomendasi itu dikeluarkan setelah KPAI menemukan sejumlah kejanggalan atas keputusan tidak meluluskan Aldi, di antaranya adalah dokumen resmi yang dikeluarkan sekolah melalui rapor justru tidak dijadikan acuan meluluskan Aldi.

"Karena dalam rapor bukan hanya nilai akademik, melainkan juga sikap dan perilaku tercatat penilaiannya setiap semester, dan selama tiga tahun sekolah nilai akademik dan sikap Aldi tercatat baik. Itu dokumen resmi sekokah lho," katanya.

Kepsek legowo atas Keputusan Kementerian

Atas temuan-temuan dan rekomendasi itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun Sadikin Ali mengatakan, dirinya tetap yakin keputusan yang telah ia keluarkan sesuai prosedur melalui rapat dewan guru. Namun, jika ada rekomendasi dari pihak yang lebih tinggi seperti dinas dan kementerian, dia hanya mengikuti.

"Kami sebagai sebuah lembaga di bawah dari kementerian dan sebagainya sudah melakukan prosedur yang sudah ditetapkan. Bagaimanapun hasil keputusan dan sebagainya kami legowo saja. Tapi yang jelas bukan dari pihak kami yang mencoba memutuskan itu, tetapi setelah mediasi kementerianlah yang memutuskan, finalnya dari pihak-pihak terkait," katanya. 

Baca juga: Ombudsman Desak Kepsek SMAN 1 Sembalun Luluskan Siswanya

Sadikin Ali mengatakan, dirinya hanya kepala sekolah. Jika nanti ada rekomendasi dari Ombudsman dan ada keputusan pengadilan yang mengatakan Aldi lulus, dirinya akan terima saja.

"Jadi apa pun keputusannya, meskipun kadang itu pahit, sebagai bawahan kami akan menerima" katanya.

Ditanya bahwa dirinya sempat mengatakan tak akan menganulir keputusannya meski diminta oleh menteri sekalipun, Sadikin meluruskan bahwa dirinya akan mengikuti institusi di atasnya.

Baca juga: Pengakuan Kepsek SMAN 1 Sembalun soal Alasan Tak Luluskan Siswanya

"Artinya ada juga institusi di atas kami yang berkoordinasi dan sebagainya. Yang penting jangan sampai sepihak saya mengumumkan ke media bahwa si Aldi lulus. Itu kan salah. Tapi kepala dinas atau kementerian silakan saja. Kami sebagai bawahan mengikuti saja keputusan yang baik untuk semua supaya kami juga nyaman melaksanakan aktivitas, siswa juga nyaman melaksanakan aktivitas," katanya.

Menurut rencana, kepala sekolah akan menggelar kembali rapat dewan guru untuk menentukan kembali nasib Aldi, apakah bisa mendapatkan kelulusan dan menerima ijazah SMA yang ditunggunya selama tiga tahun belajar di bangku sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com