Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Anggota Brimob yang Dikira Impor dari China, Ini Klarifikasi Polda Sulut

Kompas.com - 24/05/2019, 10:38 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — Nama Briptu Andre Iroth ramai dibicarakan di dunia maya. Bahkan, Andre disebut-sebut sebagai aparat impor dari China.

Ternyata, Briptu Andre merupakan anggota Subden Wanteror Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Utara.

Ia berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut. Andre merupakan salah satu dari 200 personel satuan setingkat kompi (SKK) yang diberangkatkan ke Jakarta untuk mengamankan aksi 22 Mei.

Baca juga: [HOAKS] Personel Brimob dari China Ikut Tangani Kerusuhan

Hal ini diungkapkan oleh Wadansat Brimob Polda Sulut AKBP M Ridwan saat diwawancara Kompas.com di kantornya, Jalan MRAA Maramis, Paniki Dua, Manado, Jumat (24/5/2019) pagi.

Tangkapan layar kabar adanya polisi dari China.Media sosial Tangkapan layar kabar adanya polisi dari China.
"Iya benar Andre Iroth personel kami. Briptu Andre merupakan anggota Subden Wanteror Detasmen Gegana Brimob Polda Sulut," katanya.

Ridwan menjelaskan, Andre saat ini masih lajang.

"Dia belum kawin. Andre asalnya dari Minahasa Selatan," ujarnya.

Baca juga: Polisi Sebut Perusuh Menjarah Peluru Tajam dari Mobil Brimob

Ridwan menuturkan, kepribadiannya baik dan disiplin juga.

"Selain itu, dia juga hobi olahraga, di antaranya bela diri dan bermain bola. Yang pasti anak itu berprestasi," katanya.

Jumlah personel yang diberangkatkan ke Jakarta, kata dia, cukup banyak.

"Ada sekitar 200 SSK yang dikirim ke Jakarta. Sampai kapan mereka di sana, belum ada kepastian. Pada prinsipnya kami masih menunggu perintah pimpinan dan siap dilaksanakan," katanya.

Baca juga: Polisi Bantah Ada Anggota Brimob dari China

Ia menambahkan, pengamanan terus dilakukan pada bulan Ramadhan ini.

"Kami tidak underestimated walaupun Sulut bisa dibilang situasinya aman. Kami sudah siagakan personel agar negara ini aman dan itu tujuan kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com