Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Arjo, Manusia Tertua di Indonesia Meninggal di Usia 193 Tahun

Kompas.com - 24/05/2019, 07:00 WIB
Rachmawati

Penulis

BLITAR, KOMPAS.com -  Mbah Arjo Suwito, kakek tertua di Indonesia, yang berasal dari Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, meninggal dunia, Selasa (21/5/2019) malam.

Sebelumnya ia sempat dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Wlingi, sejak Jumat (17/5/2019) malam lalu, karena merasa badannya agak lemas.

Jasad kakek yang usianya diklaim berusia 193 tahun itu, dimakamkan di TPU Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Rabu (22/5/2019) siang.

Baca juga: Pesantren di Magetan Ini Punya Terowongan Akhirat.

Atas wasiat almarhum, saat mayatnya dimasukkan ke liang lahat, dibunyikan petasan.

"Kalau wasiatnya saat masih gerah di rumah sakit, mbah Arjo minta agat saat mayatnya diangkat dari rumah duka, untuk dibawa ke makam, agar dibunyikan petasan dua. Itu juga kami turuti," kata Widodo, Kades Gadungan.

Tak hanya itu, mbah Arjo juga berwasiat, agar saat jasadnya dimasukkan liang lahat, juga disambut dengan dua suara petasan.

"Semua wasiatnya, sudah kami realisasikan semua. Sebab, beliau itu orang baik, sabar dan sesepuh kita. Hidupnya hanya menjalani kesabaran dengan tinggal jauh dari keramaian," ungkapnya.

Menurut Widodo, mbah Arjo itu orang tertua di Indonesia. Berdasarkan catatan di buku desa, mbah Arjo tercatat lahir pada 1825.

Sebelum tinggal di lereng Gunung Kelud, tepatnya di Gunung Gedang, mbah Arjo menjadi oengembara. Ia baru tinggal di tengah hutan, atau di lereng Gunung Kelud dan membuat rumah sederhana pada tahun 1990-an.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tak bingung karena mendapatkan gaji dari pemerintah sebagai juru kunci Candi Branjang, yang berada satu komplek dengan tempat tinggalnya.

Baca juga: Warung Tertinggi di Indonesia Sudah Ada sejak Zaman Belanda

Candi itu merupakan penemuan mbah Arjo dan dia diangkat sebagai juru kunci. "Atas penemuan candi itu, mbah Arjo dijadikan juru kunci dan dapat bayaran," ungkapnya.

Di tempat yang terpencil karena jauh dari mana-mana (perkampungan), mbah Arjo tinggal berdua dengan anak perempuannya, yakni Ginem (52).

Ginem adalah anak mbah Arjo yang ke-18 dari istrinya yang keenam.

"Meski tinggal di tempat yang seperti itu, mbah Arjo sangat sabar, dan menjalani hidup dengan tulus. Itu patut jadi panutan kami, yang muda-muda," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mbah Arjo Suwito, Kakek Tertua di Indonesia Meninggal di Usia 193 Tahun, Proses Pemakamannya Unik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com