MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo mendukung langkah hukum untuk dua mahasiswa UGM Yogyakarta yang diduga telah menjadi joki pada seleksi calon mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Ia menyebut joki adalah perbuatan memalukan yang merusak integritas.
Baca juga: Mahasiswanya Diduga Jadi Joki Tes Masuk Fakultas Kedokteran, Ini Tanggapan UGM
"Ya diproses saja. Ya jangan bikin malulah, banyak cara mencari rezeki, mari pegang integritas. Lha, kalau mau sekolah saja sudah tidak jujur, maka selebihnya tidak akan ada karakter yang bisa dibentuk,” kata Ganjar, kepada wartawan, di sela-sela melakukan pemantauan harga di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Kamis (23/5/2019).
Untuk diketahui, empat joki ditangkap pengawas ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, pada Selasa (21/5/2019).
Mereka adalah RN (19) dan IJ (20) yang mengaku sebagai mahasiswa UGM. Lalu, RR (20) mahasiswa ITB dan MM alumni SMAN 2 Kediri.
Baca juga: Seorang PNS Pemkot Makassar Ditangkap karena Jadi Joki CPNS
Menurut Ganjar, sanksi bisa berupa pidana maupun sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini merupakan kewenangan rektor.
"Ini akan menjadi orang-orang yang nantinya terbiasa curang. Saya kira rektor bolehlah memberikan sanksi kepada pelaku itu,” kata Gubernur Jawa Tengah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.