Stefany menyebutkan, guci yang masih digunakannya itu terdiri dari beberapa bentuk dan ukuran, namun punya kegunaan yang sama, yakni untuk memfermentasi bahan baku tauco.
“Untuk proses pembuatannya sendiri dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya tiga bulan, mulai dari penjemuran kacang kedelai hingga menjadi tauco siap kemas,” kata dia.
Stefany bertekad untuk terus mengembangkan usaha keluarganya itu, salah satunya terus mengenalkan tauco ke berbagai wilayah melalui jejaring sosial.
Baca juga: Apa Jadinya Ketika Soto dicampur Tauco?
“Saya juga berterima kasih kepada pemerintah daerah yang membangun Tugu Tauco dan para pengusaha yang berinovasi membuat makanan berbahan baku tauco. Itu kan secara tidak langsung turut membantu eksistensi tauco itu sendiri,” terang dia.
Memasuki bulan Ramadhan seperti saat ini, Stefany mengaku usahanya mengalami peningkatan yang drastis.
“Apalagi kalau jelang Lebaran, permintaan naik. Selain untuk kebutuhan masakan di hari raya, pembeli biasanya beli tauco untuk buah tangan atau buat oleh-oleh sanak famili,” ucap dia.
Saat ini, tauco Cap Meong Nyonya Tasma dijual dalam tiga ukuran botol beling atau kaca.
Ukuran botol terkecil dibanderol Rp 15.000, ukuran botol 350 mililiter seharga Rp 20.000, dan untuk ukuran botol paling besar atau 1 liter dijual dengan harga Rp 55.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.