Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Kepala Sekolah Diganti, Siswa Sekolah Ini Mogok Belajar

Kompas.com - 23/05/2019, 17:33 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Siswa siswi Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Teluk Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mogok belajar karena tidak terima kepala sekolah diganti.

Kepala sekolah sebelumnya yakni Zulkifli digantikan Rini Susanti. Pergantian kepala sekolah tersebut dilakukan dengan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) Kuansing.

Namun, para siswa menolak kehadiran kepala sekolah yang baru, dengan cara melakukan aksi mogok belajar.

"Kami mogok belajar sejak hari Selasa (21/5/2019) sampai sekarang karena kepala sekolah yang baru ini, jiwa kekeluargaannya kami gak dapat, kurang dekat sama siswa gitulah. Beda dengan pak Zul (Zulkifli), dia dekat sama kami, dianggap kayak anaknya sendiri," ucap M Ibran Anugrah (16), anggota Osis MAN 1 Teluk Kuantan saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Kisah Alexander Farrel, Siswa Penyandang Tuna Netra yang Raih Nilai UN Matematika 100

Ibran mengaku mendapat informasi dari alumni MTs Sentajo atau tempat Rini Susanti sebelumnya menjadi kepala sekolah, bahwa Rini dinilai tidak layak jadi kepala sekolah MAN 1 Teluk Kuantan.

"Rata-rata alumni MTs Sentajo bilang Ibu itu tidak bagus. Katanya banyak program yang dihilangkan, seperti ngaji tiap pagi dihilangkan, muhadaroh setiap jumat pagi juga dihilangkan. Kalau di sekolah kami gak bisa kayak gitu," kata Ibran.

Dia dan siswa lainnya mengaku sudah bertemu dengan pihak Kemenag Kuansing untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tadi kami sudah ketemu Bapak Kepala Kemenag Kuansing. Kita buat perjanjian. Kalau ada program yang dihilangkan (kepala sekolah yang baru), akan dirotasi kata bapak (Kemenag)," sebut Ibran.

Baca juga: Kasus Siswa Tak Diluluskan Akibat Protes di Facebook, Dikbud NTB Mengaku Hormati Keputusan Kepsek

Secara terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kuansing, Jisman mengatakan, persoalan pergantian kepala sekolah MAN 1 hanya karena siswa kurang utuh mendapat informasi mengenai sosok pemimpin mereka yang baru.

Dia mengatakan rotasi kepala sekolah dilakukan pada Rabu (15/5/2019) lalu. Pergantian itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Masalah itu, tidak saya sudah melakukan pertemuan terbuka dengan 100 orang siswa di Kantor Kemenag. Memang nampaknya ada kesalahan-kesalahan informasi yang diterima atau informasi tidak utuh soal pengganti kepala sekolah," kata Jisman saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis.

Setelah diberikan penjelasan, lanjut dia, para siswa sudah memahami pergantian itu, dan mungkin hanya profil pengganti saja yang belum diketahui anak-anak.

"Kalau ada kelemahan, mungkin itu yang dibesar-besarkan. Padahal manusia itu kan ada kekurangan dan kelebihan," ucapnya.

Jisman menyebutkan, beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Rini diantaranya, pernah menjadi guru tauladan 2010, pemenang Adiwiyata tingkat Provinsi Riau tahun 2018, dan satu-satunya kepala madrasah yang menyelenggarakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) mandiri.

Selain itu juga penyelenggara anggaran dana bos terbaik MTs, MA dan MI se Kuansing, dan mampu mempertahankan akreditasi madrasah tetap berakreditas A.

"Saat menjabat Kepala MTs Baiturrahman, dia pengembang program one day one ayat. Artinya, setiap hari anak menghafal satu ayat. Ada juga tahfiz Alquran setiap hari jumat. Artinya kan ada kreativitasnya untuk meningkatkan mutu anak di luar kurikulum kementerian agama," sebut Jisman. 

Namun, jelas dia, syarat untuk menjadi kepala MAN bukan itu saja. Banyak syarat dan proses yang harus ditempuh. Selain itu juga harus punya pengalaman dan karir pendidikan yang baik.

"Kami mengangkat Rini jadi kepala MAN 1 Teluk Kuantan karena sudah layak. Kalau disegi pendidikan dia sudah S2. Kemudian dia sudah mengajar sembilan tahun, lulus assessment, sertifikasi guru sudah lama, kreativitasnya ada. Tidak ada syarat yang kurang," akui Jisman.

Terkait adanya penolakan pergantian kepala sekolah dari para siswa, kata dia, karena ada beredar sebuah opini yang membuat image Rini Susanti menjadi buruk.

"Ada opini yang beredar bahwa kenapa bisa kepala MTs bisa langsung jadi kepala. Ya, alurnya memang seperti itu. Kalau syaratnya sudah cukup bisa kami angkat. Tentu melalui tahap-tahap yang dilalui dan banyak pertimbangan," tambah dia.

Jisman menyebutkan, kepala MAN 1 Teluk Kuantan yang lama, Zulkifli sudah delapan menjabat. Saat ini dirotasi ke MAN 2 Pangean di Kuansing. Sehingga posisinya digantikan oleh Rini Susanti.

"Sebenarnya bukan diganti. Tapi di rolling saja. Dalam regulasi Kementerian Agama, jabatan kepala madrasah adalah jabatan tambahan. Masa jabatan empat tahun, dan bisa ditambah menjadi empat tahun berikutnya kalau berprestasi. Yang penting bagi kami ada kreativitas dalam diri kepala sekolah itu dalam mengembangkan madrasah," ujar Jisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com