Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Pembakaran Polsek di Papua, Satu Warga Ditemukan Tewas

Kompas.com - 23/05/2019, 16:29 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, seorang warga tewas saat terjadi aksi pembakaran Mapolsek Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, pada Selasa (21/5/2019) malam.

Sebelumnya, Kamal menyebut yang dibakar massa adalah Mapolsek Waghete, namun ia meralat bahwa yang dibakar massa ialah Mapolsek Tigi.

Ia mengungkapkan, korban tewas berinisial YM ditemukan cukup jauh, sekitar 5 Km dari lokasi pembakaran.

"Tadi siang sudah dimakamkan satu jenazah sekitar pukul 13.20 WIT dipekarangan Polsek Tigi sesuai dengan kesepakatan yang dikomunikasikan oleh Forkompinda di Deiyai," ujar Kamal, di Kota Jayapura, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Setelah Serang Mapolsek, Massa Ricuh Bakar 2 Ruko di Papua

YM, kata Kamal, tewas karena mengalami luka tembak di bagian kepala. Namun, ia memastikan polisi masih mendalami apakah korban terkait dengan aksi pembakaran Polsek Tigi.

"Ini yang kami masih dalami apakah terkait dengan peristiwa pertama (saat aksi pemalakan) atau peristiwa kedua (pembakaran Mapolsek Tigi) atau ada hal lain," tutur dia.

Kemudian, terkait dengan tiga warga yang menjadi korban tindakan asusila massa, Kamal memastikan mereka diperkosa dan kini sedang diberikan perawatan.

"Untuk tiga korban asusila sekarang sudah dirawat di RSUD Paniai, sedang visum dan diberikan perawatan karena ini traumatik, ini cukup kita sayangkan," kata dia.

Untuk korban pemerkosaan R (40) ibu rumah tangga diperkosa tujuh orang, kemudian FN (10) diperkosa lima orang dan BB (20) diperkosa 10 orang. "Itu sesuai keterangan yang disampaikan korban kepada penyidik," ucap dia.

Untuk menangani ketiga korban pemerkosaan, tim trauma healing dari Polda Papua sedang dalam perjalanan menuju RSUD Paniai.

Kamal juga memastikan bila Kabid Propam Polda Papua telah berada di Deiyai guna memeriksa anggota kepolisian.

Peristiwa pembakaran Mapolsek Tigi, bermula ketika seorang pemuda yang tinggal di Waghete berinisial MD dan dalam keadaan mabuk melakukan aksi perusakan kendaraan dan penganiayaan di Jalan Poros Waghete 2, tepatnya di depan SMP SPPK.

Mendapat laporan dari masyarakat, anggota Polsek Tigi menuju lokasi untuk mengamankan pelaku. Namun, yang bersangkutan justru melakukan perlawanan.

Kemudian, keluarga pelaku datang untuk membawa pulang yang bersangkutan.

Namun, tidak lama berselang, anggota Lantas Polres Paniai melaporkan bahwa yang bersangkutan kembali membuat ulah di tempat yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya.

Anggota Polsek Tigi kembali datang untuk mengamankan pelaku, namun ia lari ke rumahnya dan kembali dengan membawa busur panah dan menyerang aparat.

Baca juga: Habiskan Rp 1,8 Triliun, Ini Progres Pembangunan Jembatan Holtekamp di Papua

Menurut Kamal, anggota Polsek Tigi sudah mengeluarkan tembakan peringatan, namun pelaku tetap mengejar sampai ke dalam mobil patroli. Akhirnya, aparat menembak korban di bagian kaki.

Tidak terima ada warga yang tertembak, sejumlah massa dari Waghete mengamuk dan membakar Mapolsek Tigi dan empat unit mobil yang ada di sekitar lokasi.

"Yang terbakar Mapolsek, tiga unit mobil dinas dan satu unit mobil yang sedang terparkir di depan Mapolsek. Kemudian, ada dua ruko dibakar dan massa juga melakukan tindak asusila kepada tiga perempuan," tutur Kamal.

MD kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Nabire dan kondisinya berangsur pulih. Sedangkan situasi di Waghete, menurut Kamal telah kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com