Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Identitas Wanita Korban Mutilasi, Polisi Tunggu Sidik Jari

Kompas.com - 23/05/2019, 14:43 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Malang Kota terus mendalami identitas korban mutilasi yang ditemukan di lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang. Polisi masih menunggu sampai bisa mengidentifikasi sidik jari di tangan korban.

"Saat ini masih didalami terkait identitas korban. Untuk sidik jari masih kami upayakan untuk keringkan," kata Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kamis (23/5/2019).

Sementara itu, upaya mengungkap identitas korban melalui penyebaran sketsa wajah korban masih belum membuahkan.

Baca juga: Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Korban Mutilasi Meski Pelaku Sudah Ditangkap

 

Sketsa wajah yang diambil dari potongan kepala korban belum menghasilkan tanggapan dari pihak keluarganya.

"Sementara masih belum ada tanggapan dan respons," ujar dia.

Diketahui, meski pelaku kasus mutilasi itu sudah ditangkap, identitas korban masih belum terungkap.

Polisi menangkap pelaku berdasarkan petunjuk dari nama yang tertulis di telapak kaki korban.

Pada telapak kaki kanan korban tertulis nama 'Sugeng' yang menjadi petunjuk bagi polisi sehingga dapat menangkap Sugeng Santoso yang merupakan tunawisma.

Sugeng sempat tidak mengakui perbuatannya. Pada awal pemeriksaan, Sugeng mengaku memutilasi korban setelah tiga hari meninggal.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang, Korban Tengah Sakit Keras hingga Pelaku Bohongi Polisi

Kemudian, Sugeng mengaku bahwa telah membunuh korban dengan memotong kepalanya dan memutilasi kedua tangan dan kaki korban. Sugeng mengaku membunuh korban karena menolak diajak berhubungan badan.

Sugeng mengaku tidak mengenal korban karena pertemuan antara dia dan korban hanya terpaut sehari sebelum dibunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com