Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalikan Insting Liar, Dua Elang Dilepaskan di Gunungkidul

Kompas.com - 23/05/2019, 08:46 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, merilis dua ekor elang di kawasan hutan Tahura Bunder, Playen, Gunungkidul, Rabu (22/5/2019). Elang yang sudah dilepasliarkan akan terus dipantau.

Kepala BKSDA DIY,Junita Parjanti mengatakan, pada kesempatan ini pihaknya melepaskan burung jenis elang ular bido dan alap-alap jambul. Dua burung tersebut dari masyarakat di wilayah Yogyakarta.

"Dua burung ini sebelumnya telah dikarantina selama 6 bulan lamanya. Karantina sendiri kita lakukan untuk mengembalikan insting liarnya," katanya saat ditemui usai melepasliarkan burung Rabu.

Baca juga: Hanya Tersisa 10 Ekor Elang Flores di Kawasan Taman Nasional Kelimutu

Pelepasan kali ini burung elang ular bido berjenis kelamin betina diberi nama Andini dan alap alap jenis kelamin jantan diberikan nama Tetuko. Kedua burung tersebut dilepas tanpa dipasang GPS.

"Dua elang ini tidak kami pasangi alat pelacak, jadi setelah pelepasliaran nanti kami tetap lakukan pengamatan. Teknisnya setiap minggu kita amati perilakunya seperti apa, keberadaannya seperti apa dengan harapan 2 elang ini bisa survive di alam liar,"ujarnya.

Perkembangan saat ini terkait burung-burung yang dirilis sebelumnya, Junita mengatakan ada seekor burung yang ditemukan mati. Dugaan kematian ini karena adanya perburuan.

"Selain itu masih ada 15 ekor burung langka seperti elang bronto, bido, bondol, paria dan elang ikan yang masih kita karantina untuk selanjutnya akan dilepasliarkan juga," katanya.

Baca juga: Dievakuasi, Elang Brontok yang Tersangkut Kabel Listrik di Cianjur

Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Andie Chandra Herwanto menyampaikan,  kondisi ekosistem Gunungkidul sampai saat ini  tergolong layak untuk kelangsungan hidup beberapa jenis burung elang.

"Masih banyak jenis kadal, bajing dan burung-burung kecil yang bisa dijadikan makanan mereka," terang Andie.

Ia menambahkan, sampai saat ini menurut pantauan pihaknya, beberapa jenis burung elang mampu berkembang biak.

Adapun wilayah yang kerap dijumpai keberadaan elang sendiri yakni di wilayah utara seperti di Nglanggeran dan Gedangsari ada elang bido 6 sampai 8 ekor. Untuk di Kecamatan Tepus ada jenis elang brontok dan bido dan di Pantai Ngongap juga ada jenis elang laut, bido dan alap-alap.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung pelestarian satwa langka tersebut. Ia mencontohkan cara paling mudah dilakukan yakni dengan tidak memburu hewan yang dilindungi.

Perburuan ini didasari banyak oknum tidak bertanggung jawab melakukan transaksi jual beli satwa-satwa langka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com