Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Angin Kencang Selama 3 Hari Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan NTT

Kompas.com - 22/05/2019, 20:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Angin kencang melanda wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, perbedaan tekanan udara yang cukup siginifikan antara Australia dengan Samudera Hindia di Barat Sumatera, menjadi pemicu terjadinya angin kencang.

"Angin kencang ini berlangsung selama tiga hari yakni kemarin, hari ini, hingga besok," ungkap Forecaster dari BMKG Stasiun El Tari Kupang Helny Mega Milla, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (22/5/2019).

Baca juga: Tembak Anggota TNI AU dengan Senapan Angin, Pria Ini Ditangkap

Menurut Helny, berdasarkan pola streamline yang ada, angin kencang saat ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara yang cukup siginifikan antara Australia (mencapai 1029 mb), dengan Samudera Hindia Barat Sumatera (1006 mb).

Angin kencang itu juga kata Helny, akibat adanya pola siklonik di wilayah tersebut.

Saat ini angin kencang berpotensi terjadi di seluruh wilayah NTT.

"Saat ini kecepatan angin 13 knots untuk Selasa (21/5/2019), tetapi kecepatan angin rata-rata yang tercatat di kantor mencapai 20 knots," ujarnya.

Baca juga: Kepri Berpotensi Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Selama 3 Hari ke Depan

Kondisi ini, kata Helny, berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang yang terjadi di hampir seluruh wilayah perairan NTT.

Gelombang setinggi 2-2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan laut utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu, selat Wetar, perairan selatan Kupang-Pulau Rote, dan Laut Timor Selatan NTT.

Gelombang setinggi 3 meter juga berpotensi terjadi di perairan laut selatan Pulau Sumba dan Samudera Hindia selatan NTT. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com