Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Status Waspada Gunung Merapi, Begini Kondisinya Sekarang...

Kompas.com - 22/05/2019, 11:45 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pada Selasa (21/5/2019), tepat satu tahun Gunung Merapi berstatus waspada (level II).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mulai menaikkan status Gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada (Level II)  pada Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,1 Km ke Hulu Kali Gendol

Di dalam diskusi bertema "Merawat Ketangguhan Warga Merapi", Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan lamanya status waspada.

"Kenapa lama? Karena lajunya magma menuju kepermukaan sangat pelan. Ekslusi juga lambat, kecepatannya juga sangat pelan," ujar Hanik Humaida dalam diskusi bertema "Merawat Ketangguhan Warga Merapi" Selasa (21/5/2019).

Baca juga: Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1.200 Meter

Hanik menyampaikan, waktu pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi sangat kecil. Dari data BPPTKG Yogyakarta, pertumbuhan kubah lava tercatat hanya 3.000 meter kubik per hari.

Umumnya, pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi sekitar 20.000 meter kubik. Bahkan, pada erupsi tahun 2006 dan tahun 2010 lalu bisa mencapai jutaan meter kubik.

"Kecepatan suplai magmanya yang membuat berbeda. 2006 itu lebih besar suplainya, petumbuhan kubah lava juga cepat, kalau yang sekarang lebih kalem," tegasnya.

Ke depan, lanjutnya, kegempaan di Gunung Merapi masih ada. Hal ini mengindikasikan masih adanya suplai magma meskipun masih kecil. Karenanya, ke depan belum akan ada perubahan yang signifikan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Selain itu, Hanik menuturkan, volume kubah lava di Gunung Merapi saat ini tercatat hanya 457.000 meter kubik.

Skenario terburuk, kalaupun akan terlontarkan semuanya, maka jarak luncurnya hanya mencapai 3,2 kilometer.

Namun demikian kemungkinan kecil semua kubah lava terlontar. Sebab melihat sejarahnya, tidak pernah kubah lava Gunung Merapi akan gugur semuanya menjadi awan panas.

"Ke depan, tidak perlu ada yang dikhawatirkan, kalau datanya begini-begini saja artinya bahwa Merapi masih akan terjadi erupsi dengan sifat lelehan lava pijarnya itu tadi," urainya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com