Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Guru PNS Sebar Ajakan Pengeboman Massal | Terduga Teroris Diamankan Saat Berangkat Aksi 22 Mei

Kompas.com - 22/05/2019, 08:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita tentang seorang guru PNS di Kabupaten Garut berinisial AS (45) yang menyebarkan pesan undangan pengeboman massal Jakarta, menjadi sorotan.

AS saat ini menjalani pemeriksaan secara intensif di Polres Garut. Pesan guru AS tersebut telah tersebar luas di grup-grup aplikasi pesan WhatsApp.

Sementara itu, keluarga besar mengaku bersyukur atas kemenangan Presiden Jokowi di Pemilu 2019 lalu.

Haryanto, kakak kandung Iriana Joko Widodo mengatakan, tak ada euforia terkait kemenangan tersebut. Dirinya menegaskan tidak ada agenda khusus untuk merayakan kemenangan Jokowi di Solo.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Guru AS di Garut diamankan polisi, ini alasannya

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko didampingi Kapolres Garut, Selasa (21/5/2019) kepada wartawan mengungkapkan, AS diamankan dari rumahnya di Kampung Jatijajar, Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu, pada Sabtu (18/5/2019).

Sebelum mengamankan AS, pihaknya menemukan adanya penyebaran pesan hoaks bernada ancaman dan provokasi mengundang orang melakukan pengeboman massal di Jakarta pada tanggal 21-22 Mei 2019.

“Dari laporan polisi, penyidik lalu melakukan penyelidikan hingga penyidikan. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, ada unsur tindak pidana hingga ditetapkan jadi tersangka,” kata Trunoyudho, saat jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (21/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Guru PNS yang Sebar Undangan Pengeboman Massal di Jakarta pada 22 Mei Diamankan

2. Keluarga di Solo bersyukur atas kemenangan Presiden Jokowi

Kakak kandung Ibu Negara Iriana, Haryanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/5/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Kakak kandung Ibu Negara Iriana, Haryanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/5/2019).

Menanggapi hasil penetapan KPU, keluarga Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah menyatakan tidak ada acara khusus untuk merayakan kemenangan tersebut.

"Kami (keluarga) bersyukur dengan adanya pengumuman KPU tadi malam, paling tidak kami sikapi secara positif. Kami tidak ada euforia apapun kecuali berucap syukur kepada Allah SWT," ucap kakak kandung Ibu Negara Iriana Jokowi, Haryanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Haryanto bersyukur, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dipercaya masyarakat Indonesia untuk memimpin kembali bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Baca Juga: Sikapi Penetapan KPU, Keluarga Jokowi di Solo Sebut Tak Ada Euforia, Hanya Bersyukur

3. Dua bus diduga berisi rombongan aksi 22 Mei, diamankan

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono memimpin langsung razia bus dan kendaraan lainnya di rest area KM 626 Saradan ruas jalan tol Madiun-Nganjuk. Dok. Polres Madiun Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono memimpin langsung razia bus dan kendaraan lainnya di rest area KM 626 Saradan ruas jalan tol Madiun-Nganjuk.

Polres Madiun dibantu Kodim 0803 Madiun mengamankan dua bus berpenumpang 87 orang yang hendak berangkat ke Jakarta mengikuti unjuk rasa 22 Mei di rest area Tol Madiun-Surabaya KM 626, Selasa (21/5/2019) pagi.

"Dua bus berpenumpang 87 orang itu kami amankan saat kami menggelar razia di rest area KM 626 Saradan, ruas tol Madiun-Surabaya. Dua bus dan penumpangnya saat ini kami amankan di Mapolres Madiun," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa ( 21/5/2019) siang.

Ruruh mengatakan, saat ditanyai para penumpang dua bus yang berasal dari Surabaya, Madura, Probolinggo, tidak jelas alasannya pergi ke Jakarta.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan barang-barang di dalam bagasi, polisi mendapati fotokopi C1 hasil Pilpres 2019.

Baca berita selengkapnya: Hendak Ikut Aksi 22 Mei, 2 Bus di Tol Madiun-Surabaya Diamankan Polisi

4. Pada 22 Mei, sekolah di Surabaya diliburkan

Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kepala sekolah, mulai dari jenjang TK sampai SMP, untuk meliburkan para siswa pada Rabu (22/5/2019) nanti. Keputusan itu diambil menyikapi kondisi dan perkembangan politik yang terjadi menjelang pengumuman hasil pemilu 22 Mei nanti.istimewa Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kepala sekolah, mulai dari jenjang TK sampai SMP, untuk meliburkan para siswa pada Rabu (22/5/2019) nanti. Keputusan itu diambil menyikapi kondisi dan perkembangan politik yang terjadi menjelang pengumuman hasil pemilu 22 Mei nanti.

Bertepatan dengan pengumuman hasil Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan membuat surat edaran untuk meliburkan sekolah-sekolah di Surabaya, mulai dari TK hingga SMP negeri dan swasta.

Surat edaran tersebut dikeluarkan Senin (20/5/2019) oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan ditujukan kepada kepala sekolah, mulai dari jenjang TK hingga SMP.

"Sehubungan dengan persiapan evaluasi kegiatan pembelajaran semester II tahun pelajaran 2018/2019, serta dalam rangka pengisian Rapor Online pasca Penilaian Akhir Semester, bersama ini dimohon bantuan saudara untuk menyampaikan kepada orang tua siswa bahwa pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2019 siswa belajar di rumah dengan tetap diawasi dan/atau didampingi oleh anggota keluarga masing-masing. Demikian atas perhatiannya di sampaikan terima kasih," bunyi surat edaran itu.

Baca berita selengkapnya: Sekolah di Surabaya Diliburkan pada 22 Mei 2019, Ini Alasannya

5. Terduga teroris ditangkap saat akan ke Jakarta tanggal 22 Mei

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Lima orang terduga teroris diamankan aparat kepolisian di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (21/5/2019).

Mereka diamankan oleh petugas gabungan yang tengah mengamankan jalur di Malangbong.

"Ada mobil dari arah Tasikmalaya ke Garut putar balik lagi. Anggota curiga lalu mengejar mobil tersebut," ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, Selasa.

Petugas lalu memeriksa para penumpang dan memeriksa isi di dalam mobil. Hasil pemeriksaan, kelima orang tersebut merupakan jaringan teroris yang bergerak dari Ciamis.

"Tujuannya mau ke Jakarta. Mereka mau ikut aksi tanggal 22 Mei," ucapnya

Baca berita selengkapnya: 5 Terduga Teroris Ditangkap di Garut, Hendak ke Jakarta Ikut Aksi 22 Mei

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Ghinan Salman, Muhlis Al Alawi, Labib Zamani, Ari Maulana Karang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com