Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Damkar 3 Hari Berjibaku Atasi Kebakaran Pasar Kosambi Bandung

Kompas.com - 21/05/2019, 23:41 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Saat kebakaran, Darmi mengaku tengah berada di rumahnya di Kopo. Setelah mendapat kabar dari grup WhatsApp pedagang, Darmi langsung bertolak ke lokasi kebakaran. Meski begitu ia tak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa menunggu kabar hingga Minggu (19/5/2019) dini hari.

Setelah api padam, Selasa tadi siang Darmi langsung melapor ke petugas pasar yang membuat posko tepat di depan Pasar Kosambi. Ia berharap bisa kembali berjualan secepatnya.

“Ke depannya ya saya ikut penampungan sementara saja. Kembali berdagang mudah-mudahan dalam dua hari ke depan, tapi di depan gedung (Pasar Kosambi),” tuturnya.

Senada dengan Darmi, Evi (47), pedagang bahan kue dan plastik ini pun hanya bisa pasrah. Ia dan suami terlihat tengah memungut dan memilah barang dagangannya yang terbakar di gudang 3x4 meter miliknya.

“Mungutin sisanya, ya kalau ada yang masih layak dipisahin,” katanya.

Pedagang yang baru menginjak enam tahun berjualan di Pasar Kosambi ini mengaku menderita kerugian Rp 200 hingga 300 juta. Tempat kios dagangan dan gudang milik Evi ikut terbakar.

Seperti Darmi, Evi pun berencana berdagang sementara di depan gedung pasar hingga tempat semula diperbaiki.

Baca juga: Fakta di Balik Kebakaran Pasar Kosambi Bandung, 10 Jam Terbakar hingga 178 Lapak Hangus

Sementara itu, Heni (50) pedagang pakaian yang memiliki los atau kios tepat di atas semi-basemen yang terbakar mengaku tidak berjualan selama dua hari.

Heni yang ditemui Kompas.com di kiosnya yang sudah hitam berjelaga, mengatakan, meski barangnya terselamatkan, namun ia sulit kembali berdagang lantaran harus membereskan jelaga dan kotoran akibat kebakaran tersebut.

“Kembali berdagang kalau listriknya sudah dinyalakan, nanti kita bersih-bersih dulu baru berdagang," kata ibu yang mengaku sudah berdagang di Pasar Kosambi sejak tahun 1999 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com