Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Kepsek SMAN 1 Sembalun soal Alasan Tak Luluskan Siswanya

Kompas.com - 21/05/2019, 19:01 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun, Sadikin Ali mengatakan, ada tiga alasan mengapa pihak sekolah tidak meluluskan siswanya, Aldi Irpan.

Aldi merupakan siswa kelas XII jurusan IPS yang diduga tidak diluluskan karena mengkritisi kebijakan sekolah.

Tiga alasan tersebut, pertama, karena Aldi menggunakan jaket, kedua, Aldi parkir sembarangan. Alasan ketiga adalah karena Aldi beberapa kali terlambat.

"Saya tidak mengambil keputusan sepihak dari saya sendiri sebagai kepala sekolah, tetapi itu hasil rapat Dewan Guru, 17 guru yang hadir dalam menentukan kelulusan Aldi. Jadi ketidaklulusan Aldi bukan dilihat semata-mata karena nilainya saja, tetapi juga perilaku Aldi yang melanggar aturan yang kami buat menjadi bahan penilaian kami," katanya saat ditemui di SMAN 1 Sembalun, Selasa (21/5/2019).

Baca juga: Protes Kebijakan Kepala Sekolah, Siswa SMAN 1 Sembalun Lombok Tidak Diluluskan

Sadikin mengatakan, salah satu perilaku yang jadi penilaian, misalnya ketika Aldi mengkritik kebijakan yang telah digodoknya dengan tim kesiswaan.

Aldi mengkritik pengunaan jaket di sekolah dan juga melanggarnya.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Polewali Unjuk Rasa Protes Kebijakan Kalapas Baru

Sadikin mengatakan, dalam peraturan yang dibuatnya, siswa dan guru diizinkan menggunakan jaket hanya sampai di gerbang sekolah.

Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, jaket harus dimasukkan dalam tas. Jika merasa kurang enak badan atau cuaca sangat dingin, bisa mengunakan jaket setelah melapor ke guru BP dan kesiswaan.

"Jadi inilah sebenarnya harus dipahami, saya ini Master (lulusan S2) yang berusaha mencoba mengkaji, kenapa jaket itu begitu mendominasi dalam proses penilaian karakter siswa. Hasil pengamatan saya waktu banyak jaket, banyak macam jaket sehingga tidak mencerminkan anak sekolah. Ada juga yang mengunakan jaket karena tidak memakai seragam, mengunakan kalung perak. Tidak mengunakan jaket agar ciri khas sebagai siswa kelihatan," katanya.

Cuaca di Sembalun yang mencapai sampai 13 derajat. Menurut Sadikin, semestinya masyarakat di Sembalun bisa beradaptasi dengan dinginnya kaki Gunung Rinjani ini.

Guru yang berasal dari luar Sembalun bisa beradaptasi. Dia heran kenapa Aldi yang asli Sembalun tidak bisa beradaptasi dengan dingin.

"Aldi tidak diluluskan karena teknik pengunaan jaket di sekolah yang banyak dilanggar. Kadang-kadang kurang koordinasi. Waktu Aldi pakai jaket dia mengatakan sudah koordinasi dengan wali kelas, tetapi sebenarnya tidak pernah berkordinasi," jelasnya.

Sadikin mengatakan, nilai Aldi masih mencukupi, tidak buruk. Tapi dalam kurikulum 13 (K13), tidak hanya melihat nilai tapi juga pendidikan karakter.

 Aldi juga disebut parkir sembarangan, dan bukan di tempat parkir yang disepakati.

Aldi juga mengkritik jam masuk sekolah serta pernah membuat status di media sosial karena siswa dipulangkan lantaran terlambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com