Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kabulkan Harapan Ida Faridha, Warga Karawang yang Ingin Jual Ginjal

Kompas.com - 21/05/2019, 13:23 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah mengabulkan harapan Ida Faridha (54), warga Kawarang untuk mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Ida sempat membawa spanduk bertuliskan “Dijual Ginjal Demi Sesuap Nasi” di traffic light Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pekan lalu.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah menelusuri keberadaan ibu ida melalui pekerja sosial (Peksos) supervisor guna memberikan bantuan.

“Laporan dari Peksos supervisor menyebutkan ibu Ida memenuhi syarat untuk masuk dalam PKH karena yang bersangkutan ada tanggungan lansia,” tegas Agus di Jakarta, seperti dikutip dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/5/2019).

Baca juga: 5 Fakta Kisah Caleg Terlilit Utang Ratusan Juta di Blora, Sempat Ingin Jual Ginjal hingga Dilunasi Dahlan Iskan

Agus mengungkapkan, Ida mengalami kesulitan ekonomi akibat terlilit hutang bank emok dan bank keliling dengan bunga yang sangat besar. Hal ini membuatnya kehabisan modal dan tidak bisa lagi berjualan soto.

“Disamping itu ia juga mempunyai anak tamatan SMK namun masih menganggur. Tentu ini harus kita pikirkan jalan keluarnya,” tambah Agus.

Agus mengatakqn, presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk gerak cepat jika ada masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan.

“Gerak cepat ini merupakan wujud negara hadir ditengah masyarakat. Masyarakat harus diringankan bebannya,” terang Agus.

Baca juga: Rumah Sakit Bebaskan Biaya Perawatan Bayinya, Ibu Ini Tidak Jadi Jual Ginjal

PKH untuk solusi masyarakat miskin

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat mengatakan, PKH hadir untuk meringankan beban masyarakat tidak mampu di Indonesia.

Karena dalam bantuan ini, masyarakat juga diberikan bekal untuk dapat keluar dari masalah kemiskinan.

“Dalam program PKH keluarga penerima manfaat diberikan edukasi bagaimana bisa memperbaiki perekonomian mereka melalui pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2),” kata Harry.

Harry mencontohkan, salah satu materi yang diberikan dalam P2K2 tersebut adalah bagaimana melalukan pengelolaan keuangan keluarga.

“Dalam kasus ibu Ida, nanti yang bersangkutan akan diberikan edukasi bagaimana mengelola modal dan keuangan supaya tidak terlilit utang lagi,” tambah Harry.

Baca juga: Ibu yang Jual Ginjal demi Ponsel Sang Anak Berprofesi Guru Les

Selain akan menerima PKH, ibu Ida juga akan mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT).

Seperti diketahui Ida Faridha sempat membawa spanduk bertuliskan “Dijual Ginjal Demi Sesuap Nasi”. Aksi Ida ini menyita perhatian pengguna kendaraan bermotor di traffic light Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, pekan kemarin.

Janda asli Karawang ini mengaku datang ke ibu kota demi menarik simpati banyak kalangan. Dia datang sendirian, dan naik transportasi umum dengan modal pinjaman tetangga.

Perempuan berkulit gelap ini datang ke Jakarta dari Karawang, Jawa Barat sejak pukul 07.00 WIB. Dia kuat berdiri, walau dalam kondisi puasa demi menyita perhatian warga ibu kota.

"Selagi saya mampu usaha saya lakukan, saya datang kesini harapannya bisa bikin orang. Mereka biar bisa terketuk hatinya untuk mau kasih modal buka warung soto tangkar nanti," ucapnya, dikutip dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com