Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bom Molotov di Rombongan Aksi 22 Mei | Kronologi Mutilasi Wanita di Malang

Kompas.com - 21/05/2019, 07:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi mengamankan 56 orang yang berada di tiga mobil Elf di Jembatan Surabaya-Madura.

Di dalam salah satu mobil tersebut, polisi menemukan sebanyak empat rangkaian diduga bom molotov.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, rombongan tersebut hendak ikut aksi 22 Mei di Jakarta.

Sementara itu, sejumlah tokoh angkat bicara terkait aksi 22 Mei atau bertepatan dengan penetapan hasil Pemilu 2019 oleh KPU.

Salah satunya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dirinya mendorong pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu untuk mengikuti prosedur dan mekanisme konstitusi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Polisi temukan bom molotov di rombongan aksi 22 Mei

Sweeping penumpang di Terminal Purabaya Sidoarjo, Sabtu (18/5/2019) malamKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Sweeping penumpang di Terminal Purabaya Sidoarjo, Sabtu (18/5/2019) malam

Tiga mobil Elf berisi 56 orang diamankan polisi di jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Senin (20/5/2019) pagi. Polisi menyebut, salah satu mobil Elf membawa rangkaian bom molotov.

"Kami temukan bom molotov. Ada empat kalau tidak salah, karena itu kami giring ke sini untuk diperiksa lebih lanjut," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan di Mapolda Jawa Timur.

Luki memastikan, para penumpang asal pulau Madura itu akan menuju ke Jakarta untuk mengikuti aksi pada 22 Mei mendatang.

Baca berita selengkapnya: Bawa Molotov, 3 Mobil Elf Rombongan Peserta Aksi 22 Mei Diamankan Polisi

2. Sri Sultan: Selesaikan saja dengan ketentuan yang berlaku

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (memakai kacamata) saat kunjungan ke Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Rabu (8/5/2019)KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (memakai kacamata) saat kunjungan ke Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Rabu (8/5/2019)

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X enggan berkomentar mengenai rencana sekelompok orang yang hendak menggelar aksi di Jakarta pada 22 Mei saat pengumuman hasil Pemilu 2019.

"Konteksnya (aksi apa) kan tidak tahu persis. Lha kalau ada kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu, ya diakui saja mesti ada kekurangan, masak sempurna tidak ada masalah, karena ada orang yang juga berbuat masalah, kan gitu. Tetapi, kalau masalah itu bisa diselesaikan sesuai ketentuan perundangan, sudah selesai," kata Sultan, seusai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-111 di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Senin (20/5/2019).

Adanya perbedaan dalam demokrasi, khususnya selama pelaksanaan Pemilu 2019, merupakan hal biasa dan tetap perlu memperhatikan batas-batas yang disepakati sesuai undang-undang.

Baca berita selengkapnya: Ramai-ramai Isu Aksi 22 Mei, Ini Kata Sultan HB X

3. Kisah di balik pasutri di Maluku lolos pileg

Abdullah Tuasikal dan istrinya Miranti Dewaningsih bersama putra putri merekaFoto dok Abdullah Tuasikal (facebook) Abdullah Tuasikal dan istrinya Miranti Dewaningsih bersama putra putri mereka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com