Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Surabaya Diliburkan pada 22 Mei 2019, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/05/2019, 06:16 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jelang pengumuman hasil Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan membuat surat edaran untuk meliburkan sekolah-sekolah di Surabaya, mulai dari TK hingga SMP negeri dan swasta.

Surat edaran tersebut dikeluarkan Senin (20/5/2019) oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan ditujukan kepada kepala sekolah, mulai dari jenjang TK hingga SMP.

"Sehubungan dengan persiapan evaluasi kegiatan pembelajaran semester II tahun pelajaran 2018/2019, serta dalam rangka pengisian Rapor Online pasca Penilaian Akhir Semester, bersama ini dimohon bantuan saudara untuk menyampaikan kepada orang tua siswa bahwa pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2019 siswa belajar di rumah dengan tetap diawasi dan/atau didampingi oleh anggota keluarga masing-masing. Demikian atas perhatiannya di sampaikan terima kasih," bunyi surat edaran itu.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser membenarkan surat edaran yang ditandatangi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan.

Baca juga: Pendukung Jokowi Batal Turun ke Jalan pada 22 Mei 2019, Ini Alasannya

Menurut Fikser, surat edaran itu mulai diedarkan per Senin ke seluruh sekolah dan diteruskan kepada wali murid.

Keputusan itu diambil menyikapi kondisi dan perkembangan politik yang terjadi menjelang pengumuman hasil Pemilu 22 Mei nanti.

"Supaya tidak ada kekhawatiran dari orangtua terhadap anak-anaknya dan kita juga bisa konsentrasi di titik-titik tertentu. Sehingga anak-anak yang sekolah ini kami liburkan," ucap Fikser kepada Kompas.com, Senin.

Meski demikian, Fikser menyebut para siswa tersebut tidak mendapatkan libur utuh. Mereka tetap diberikan tugas dari sekolah untuk diselesaikan di rumah.

"Karena besoknya tanggal 23 Mei itu (tugas sekolah) dikumpulkan kembali," ujar Fikser.

Selain karena kondisi politik yang memanas, alasan Pemkot Surabaya meliburkan siswa karena telah mengikuti ujian nasional jenjang SD dan SMP.

Di sisi lain, keputusan tersebut juga sebagai langkah antisipasi. Sebab, lokasi beberapa sekolah tertentu di Surabaya berdekatan dengan kantor KPU dan Bawaslu.

Baca juga: Tolak Hasil Pilpres, Purnawirawan TNI/Polri Pendukung Prabowo Akan Ikut Unjuk Rasa 22 Mei

"Ketika tetap masuk ada kekhawatiran, makanya kami antisipasi dengan meliburkan. Kami ingin tidak terjadi apa-apa dengan siswa," ujar dia.

Fikser menambahkan, Pemkot Surabaya juga telah menempatkan petugas, mulai di Satpol PP, Linmas, Dishub, di titik-titik tertentu untuk mengamankan hal-hal yang tidak diinginkan jelang pengumuman hasil Pemilu 22 Mei 2019.

"Ada juga mobil-mobil PMK di Bawaslu, KPU, dan Taman Bungkul. Itu bentuk antisipasi, jadi kalau ada-apa bisa langsung bergerak cepat," ujar Fikser.

"Tetapi mudah-mudahan tidak ada. Ini hanya bentuk antisipasi saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com