Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PLN soal Tiang Listrik yang Dianggap Hambat Proyek Jalan RI-Timor Leste

Kompas.com - 20/05/2019, 19:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan, ada 400 tiang listrik yang terkena proyek pelebaran jalan Sabuk Merah Perbatasan di Kabupetan Belu, NTT.

Dalam keterangan resmi dari PLN yang diterima Kompas.com, jumlah biaya untuk menggeser tiang listrik tersebut diperkirakan mencapai Rp 680 juta. 

Penggeseran tiang listrik tersebut dapat segera dilakukan apabila biaya tersebut telah dibayarkan oleh pemohon.

Hal ini, menurut Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kupang, Arif Rohmatin, telah sesui dengan mekanisme pekerjaan pihak ketiga. 

"Sementara mekanisme pekerjaan pihak ketiga artinya akibat adanya pekerjaan di luar rencana perusahaan sebagai berikut, pelanggan bermohon (datang ke loket/surat/CC123), selanjutnya PLN melakukan survey kondisi lapangan, kemudian PLN menginformasikan besaran biaya dan menerbitkan nomor register untuk disampaikan ke pemohon agar membayar melalui Payment Poin Online Bank (PPOB), baru PLN menerbitkan Surat Perintah Bongkar ke vendor pemasangan jaringan agar dapat dilakukan pekerjaan penggeseran jaringan listrik," kata Arif, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (19/5/2019).

Baca Juga: Tiang Listrik di Tengah Jalan Hambat Pembangunan Jalan Sabuk Merah Perbatasan RI-Timor Leste

Arif mengatakan, pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belu seharusnya mengajak PLN dalam perencanaan dan pembangunan proyek jalan tersebut. 

“Kronologi di awal, seharusnya dalam perencanaan pelebaran jalan disertakan PLN di dalamnya, namun faktanya setelah dilakukan pekerjaan di lokasi dan ditemukan tiang listrik yang mengenai perluasan, pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belu baru mengirim surat minta untuk dipindahkan," ujar Arif.

Baca Juga: Ada 20 Titik Rawan Longsor di Jalur Sabuk Merah Perbatasan

Seperti diketahui, akibat sejumlah tiang listrik masih berdiri tegak di tengah jalan, proyek pengaspalan Sabuk Merah Perbatasan menjadi terhambat.

Hal itu diakui oleh Rofinus Ngilo, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Pembangunan Jalan Perbatasan NTT. 

Menurutnya, salah satu tiang listrik yang ada di tengah jalan berada berada di Desa Halimodok dan Desa Modemu, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.

"Kaki tiang pengganti sudah dipasang, tetapi jaringan belum dipindahkan," kata Rofinus, melalui sambungan telepon, Sabtu (18/5/2019).

Menurut Rofinus, kondisi itu akan membuat rencana pembangunan jalan perbatasan lanjutan pada tahun 2019, terganggu. 

(KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com