Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Isu Cacar Monyet Masuk ke Batam, Kemenkes Beri Bantahan

Kompas.com - 20/05/2019, 16:07 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus cacar monyet atau monkeypox diisukan masuk ke wilayah Batam, Kepulauan Riau. Kabar ini berkembang seiring ditemukannya satu kasus mengenai virus yang menimbulkan bintik-bintik berair di Singapura beberapa waktu lalu.

Salah satu akun di media sosial Facebook mengunggah foto memperlihatkan seorang pria terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan kondisi sekujur tubuhnya penuh dengan bintik-bintik merah.

Hidung pria dalam foto ini terlihat diberi kapas untuk menghalau darah segar yang mengucur.

Tangkapan layar unggahan di Facebook yang mengatakan virus cacar monyet masuk ke wilayah Batam.Facebook Tangkapan layar unggahan di Facebook yang mengatakan virus cacar monyet masuk ke wilayah Batam.
Akun lain mengunggah sebuah artikel berbahasa Inggris dengan keterangan "Hati-hati cacar monyet sudah masuk ke Batam"

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono membantah adanya isu tersebut.

"Itu hoaks. Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia," kata Anung saat dikonfirmasi, Senin (20/5/2019) siang.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui tentang Cacar Monyet...

Penyakit cacar monyet ditularkan melalui binatang dan penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

"Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus)," ujar Anung.

Penyakit ini dapat dicegah melalui pembiasaaan hidup sehat dan bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, membatasi makan daging yang tidak dimasak dengan baik, menghindari kontak fisik dengan orang atau material yang terkontaminasi, dan lainnya.

Sementara itu, Anung mengingatkan kepada masyarakat yang kembali dari wilayah terjangkit cacar air agar segera melakukan pemeriksaan jika mengalami demam tinggi, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari tiga minggu.

"Serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya. Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit," tutur Anung.

Menurut dia, penyakit ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium.

"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus monkeypox. Pengobatan simptomatik dan supportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," kata Anung.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cacar Monyet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com