Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Kilogram Sabu dan Ribuan Ekstasi Diamankan BNN dari Empat Tersangka, Dua Ditembak

Kompas.com - 20/05/2019, 12:43 WIB
Citra Indriani,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

PEKANBARU,KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menangkap 4 pengedar narkoba di Kota Dumai, Riau. Sabtu (18/5/2019).

Dari hasil pengungkapan tersebut, BNN menyita barang bukti 50 kilogram sabu dan 23 ribu butir pil ekstasi. Narkoba diseludupkan melalui jalur laut dari Malaysia menuju Dumai.

Penangkapan berawal dari informasi dari masyarakat, akan adanya transaksi narkoba yang masuk menuju Dumai. Petugas kemudian langsung diturunkan untuk melakukan penyelidikan ke lokasi.

" Narkoba jenis sabu dan ekstasi yang diseludupkan melalui jalur laut ini, akan diterima oleh 2 orang laki laki yang dicurigai mengendarai mobil fortuner warna putih," kata Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari, saat memberikan keterangan tertulis pada wartawan, Minggu (19/5/2019).

Baca juga: BNN Buru Pemasok 300 Kg Ganja Kering yang Diselundupkan dengan Limbah Medis

Kemudian tim berupaya untuk menghentikan dan memeriksa mobil tersebut, namun pelaku berusaha melarikan diri sehingga terjadi kejar-kejaran dengan petugas.

Petugas berupaya menghentikan dengan tembakan peringatan dan menutup jalan menggunakan sebuah truk, akan tetapi para pelaku terus berupaya melarikan diri dan menabrak mobil petugas.

Setelah itu, lanjut Arman, petugas melakukan penembakan terarah ke mobil pelaku sehingga di kawasan jalan Arifin Ahmad, Kota Dumai, petugas berhasil menghentikan pelarian pelaku.

Kemudian dilakukan peneriksaan terhadap penumpang dan isi kendaraan, ditemukan Barang bukti sebanyak 50 bungkus (50 kilogram) narkoba jenis sabu dan 23 ribu ekstasi yg disembunyikan dalam 4 jerigen oleh 3 orang pelaku.

"Ada 3 orang pelaku yang berhasil kami amakan dalam kendaraan, sedangkan 2 pelaku mengalami luka tembak pada bagian kaki," ujarnya.

Baca juga: BNN Ungkap 300 Kg Ganja Kering Disimpan Dalam Limbah Medis

Ketiga pelaku berinisial RN, HR mengalami luka tembak pada bagian pahan, kemudian IW mengalami luka tembak di kaki.

"Berdasarkan keterangan ketiga tersangka, mereka dikendalikan oleh pelaku lain berinisial RD," jelas Arman.

Tidak hanya sampai disitu, tim langsung melakukan pencarian dan berhasil mengamankan RD di rumahnya di kawasan Gang Jambu, Duri Kota Dumai, pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kemudian petugas langsung mengamankan pelaku dan barang bukti ke kantor BNNK Dumai.

"Jadi, total tersangka yang berhasil kita amankan sebanyak 4 orang dengan barang bukti 50 kilogram sabu dan 23 ribu butir ekstasi berwarna biru, hijau dan kuning," jelasnya. 

Baca juga: BNN: 200 Kg Sabu di Bekasi Dikendalikan Bandar Kelas Kakap dari Penjara

Untuk barang bukti lain yang disita petugas, yakni satu unit mobil fortuner, satu unit mobil avanza, sejumlah handphone serta identitas para tersangka. Setelah itu keempat tersangka kita bawa ke kantor BNN di Jakarta.

"Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh BNN terdapat sejumlah perubahan lokasi penyelundupan dari titik masuk perairan Aceh ke perairan Riau," katanya.

Saat ini, menurut Arman, terdapat peningkatan penyelundupan sabu dari Malaysia ke Indonesia yang masuk melalui Kabupaten Rupat, Bengkalis, dan Kota  Dumai untuk wilayah di Provinsi Riau.

"Penyeludupan narkoba dilakukan menggunakan transportasi jalur laut dengan modus penangkapan ikan dan serah terima narkoba antar sindikat dilakukan ditengah laut dan dari kapal ke kapal (ship to ship)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com