Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Aula Kodim, 32 Ormas di Jombang Deklarasi Tolak "People Power"

Kompas.com - 19/05/2019, 20:08 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 32 ormas yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ), melakukan deklarasi menolak gerakan people power, di aula Makodim 0814 Jombang Jawa Timur, Minggu (19/5/2019) petang.

Deklarasi tersebut dilakukan para pimpinan Ormas dihadapan ribuan masyarakat dari lintas dan agama di Jombang.

Deklarasi penolakan terhadap gerakan people power juga disaksikan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Dandim 0814 Jombang Letkol (Arm) Benny Sutrisno , serta Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto.

Ketua FKMJ KH. Isrofil Amar menjelaskan, FKMJ sebagai komunitas bagi masyarakat lintas agama dan etnis, berkepentingan untuk menjaga persatuan dan persatuan bangsa. Karena itu, tindakan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa harus dihindari.

Baca juga: Din Syamsuddin: People Power Hak Konstitusi Tapi Saya Tidak Ikut

Menurut Isrofil Amar, perbedaan sikap terkait hasil Pilpres 2019 merupakan hak bagi setiap warga negara. Namun, rasa tidak puas harus dilakukan melalui jalan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Dikatakan, deklarasi menolak people power merupakan sikap masyarakat dari lintas etnis dan agama di Jombang, terhadap tindakan inkonstitusional sekelompok masyarakat menyikapi hasil Pemilu 2019.

"FKMJ ini terbentuk untuk mempersatukan masyarakat dari lintas etnis dan agama, jadi (gerakan) yang meresahkan masyarakat harus kita hindari. Ini dalam rangka untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Isrofil Amar.

Baca juga: Bupati Buton dan Tokoh Masyarakat Deklarasi Tolak Ajakan People Power

Mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jombang ini menambahkan, perselisihan terkait hasil Pilpres 2019 sudah memiliki saluran tersendiri, melalui Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Isrofil Amar, saluran yang sesuai konstitusi itu mestinya digunakan oleh pihak-pihak yang berselisih terkait hasil Pilpres, daripada menggerakkan massa yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Itu kan sudah konstitusional dan tidak perlu kita menggerakkan massa yang itu bisa membawa keresahan masyarakat," kata Isrofil Amar, saat ditemui setelah deklarasi penolakan people power.

Deklarasi 32 Ormas Jombang, dihadiri antara lain Nahdlatul Ulama, PGLII, LDII, Ansor, BKSG, organisasi Shiddiqiyah, serta Ormas agama Hindu dan sejumlah organisasi kemasyarakatan lainnya.

Baca juga: Antisipasi Warga Ikut Aksi People Power, Polisi Razia Terminal dan Stasiun Kereta

Acara deklarasi menolak people power, dilanjutkan dengan acara buka bersama ribuan masyarakat dari lintas etnis dan agama Jombang.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, dalam sambutan penutup menjelang berbuka menyatakan apresiasinya atas sikap puluhan Ormas di Kabupaten Jombang.

Dia berharap, masyarakat Jombang yang terdiri dari beragam etnis dan agama bisa terus menjaga komunikasi antar sesama, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com