Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Penggelembungan Suara Caleg PKB, Bawaslu NTT Lakukan Supervisi

Kompas.com - 19/05/2019, 17:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Rachmawati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur (NTT) segera lakukan supervisi menyusul adanya dugaan pelanggaran penggelembungan yang dilakukan oleh salah seorang caleg DPR Pusat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Ketua Bawaslu NTT Thomas Djawa, membenarkan adanya upaya dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya yang diduga kuat terlibat dalam upaya pergeseran suara untuk memenangkan caleg DPR RI PKB, Soleman Lende Dapa Kaka di wilayah tersebut.

Baca juga: 4 Fakta Penggelembungan Suara Caleg Gerindra, Dilakukan PPK hingga Diupah Rp 100 Juta

Menurut Thomas, suara Soleman yang sebelumnya hanya 4000-an melonjak hingga 7000-an suara saat pleno rekapitulasi Kabupaten Sumba Barat Daya.

Saat dilakukan klarifikasi dengan KPU Sumba Barat Daya lanjut Thomas, ketua PPK Wewewa Timur sudah mengakui dugaan pergeseran suara tersebut.

Thomas menyebut, dugaan pelanggaran itu yakni DA 1 Plano tidak diisi dan rekomendasi Bawaslu untuk membuka DAA 1 tidak ditindaklanjuti.

Baca juga: Dugaan Penggelembungan Ribuan Suara PKB di Kabupaten Sumba Barat Daya, Saksi Gerindra Minta Digelar PSU

"Terhadap dugaan pelanggarannya akan diproses saat ini di Bawaslu Kabupaten Sumba Barat Daya. Kami akan lakukan supervisi,"ungkap Thomas.

Untuk supervisi, kata Thomas, direncanakan akan dilakukan dalam minggu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com