Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Teroris di Bogor, Belajar Buat Bom Hingga Dideportasi dari Turki

Kompas.com - 19/05/2019, 07:12 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sepak terjang tersangka teroris Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot (51) terhenti, setelah dilakukan penangkapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kelurahan Nanggewer RT 002 RW 003, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, sepak terjang Endang cukup panjang dimulai ketika dia terpapar paham radikalisme lebih dari lima tahun lalu.

"Lebih dari 5 tahun dia terlibat terorisme karena jaringannya dengan TH (gurunya) cukup panjang, kemudian dengan kelompok lainnya masih memiliki koneksi artinya mereka ini cukup berpengalaman," ungkapnya saat ditemui, di Cibinong, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bogor

Dari hasil pemeriksaan, rupanya Endang tergabung dalam jaringan terorisme kelompok Firqoh Abu Hamzah yang merupakan pecahan dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.

Kelompok ini juga masih memiliki hubungan dengan kelompok teroris lainnya seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, JAD Lampung, JAD Bekasi, dan JAD Si Bolga.

Jaringan ini lebih dikenal militan dan berbahaya karena telah melakukan beberapa serangkaian serangan bom di antaranya di Mapolres Surakarta beberapa tahun yang lalu.

"Sasaran mereka tetap sama yaitu Thogut, menyerang Polres Surakarta. Jadi, bom kelompok Firqoh Abu Hamzah ini sudah pernah digunakan," tambahnya.

Baca juga: Rumah Terduga Teroris Digeledah, Bahan Kimia hingga Detonator Ditemukan

Sejak terlibat, Pak Jenggot sedianya hendak berangkat untuk menyatakan setia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Namun, gagal lantaran pernah dideportasi di Turki kemudian dikembalikan ke Indonesia.

Gagal berangkat, Pak Jenggot pun tetap belajar merakit bom dari buku-buku panduan sambil dibimbing oleh gurunya berinisial TH yang lebih dulu ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah.

Pak Jenggot yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir, begitu tekun mempelajari buku-buku yang diberikan gurunya tersebut.

Bahkan ia diketahui telah menjalani latihan perang (I'dad) di Gunung Ciremai, Cirebon, bersama anak buahnya S yang telah ditangkap di wilayah Tamansari, Bogor, Jawa Barat (17/5/2019).

Baca juga: Terduga Teroris di Bogor Hendak Ledakan Bom Saat Penetapan Hasil Pemilu di Depan Kantor KPU

Hasilnya, ia memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi dan mempunyai labotarium untuk menguji beberapa bom rakitannya.

"Karena dia memiliki ketekunan maka dia berhasil bahkan dia juga mengembangkan laboratorium sendiri dalam rangka membuat bom. Bahan-bahannya dibeli online, ada dari toko kimia, dan akan kami dalami semua jejak digital mereka," ujarnya.

Dari hasil perakitannya, sebanyak enam buah bom bahan tree aseton tree perosida (TATP) dipersiapkan untuk sasaran targetnya thogut pada saat penetapan hasil Pemilu 2019 tanggal 22 Mei, di depan Kantor KPU, Jakarta.

"Karena kelompoknya menyatakan setia kepada ISIS, jadi ada seruan ISIS internasional memerintahkan kepada siapa saja yang sudah membaiat ke ISIS silahkan melakukan aksinya apalagi di bulan puasa karena ini suatu momentum bagi mereka untuk melakukan jihadnya amaliahnya," tuturnya.

"Kebetulan puasa ini ada momentum nasional tanggal 22 Mei akan diumumkan perhitungan suara, disitu akan dimanfaatkan terorisme untuk menunjukkan eksistensinya di dunia bahwa mereka ada," sambungnya.

Baca juga: Terduga Teroris di Bogor Dikenal Keras, Drastis Berubah dari Nakal Jadi Alim

Polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam, air softgun, alat-alat kimia, alat penggerus (tumbuk), dan rangkaian detonator serta satu buah panci presto dan puluhan buku jihadis yang turut disita.

Sementara, barang bukti enam bom aktif tersebut dihancurkan atau didisposal oleh tim penjinak bom Densus 88, di sebuah tanah lapang tak jauh dari Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com