Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makna Pahatan Batu Andesit yang Dirancang di Bandara Internasional Yogyakarta

Kompas.com - 18/05/2019, 14:21 WIB
Dani Julius Zebua,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Tanah yang kini menjadi lokasi berdirinya Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) dulunya merupakan lahan pertanian dan peemukiman.

Luas tanah proyek YIA total sebesar 587,3 hektar.

Pada luasan itu, tidak hanya rumah yang ada saat itu, tetapi juga petak-petak padi sawah, sayur, cabai hingga buah yang siap dipanen, dan ada pula tambak.

Pemandangan yang disuguhkan juga segar, karena sejauh mata memandang tampak hamparan hijau lahan pertanian.

Suasana desa tani itu didukung pantai nan indah di kejauhan yang berada di sebelah Selatan dan dataran tinggi Bukit Menoreh di sisi Utara.

Semuanya berada di Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Ini Rute dan Tarif Damri di Bandara YIA Kulonprogo

Wilayah YIA awalnya meliputi 19 dusun yang masuk dalam lima desa, yakni Palihan, Sindutan, Jangkaran, Kebonrejo, dan yang terbesar adalah Desa Glagah.

Sebanyak 2.700 kepala keluarga pernah berada di sana mendiami lebih dari 4.400 bidang tanah.

PT Angkasa Pura I (Persero) tidak akan lupa pada masa emas wilayah itu, sekalipun kini desa-desa itu terus tumbuh menjadi beton dan bangunan megah.

AP berniat menjelmakan masa lalu desa-desa itu dalam sebuah relief atau ukiran pada gerbang (gate) di ruang tunggu penumpang YIA.

AP memperkirakan, relief itu bisa dinikmati ketika Terminal YIA sudah jadi 100 persen. Artinya, setidaknya pembangunan seluruh fasilitas selesai pada awal 2020 mendatang.

"Nanti  (baru ada) kalau bandara sudah beroperasi penuh baru akan tampak. Sekarang ini kan baru minimum operasi, jadi bukan di gate keberangkatan ini," kata Manajer Proyek YIA dari AP I, Taochid Hadi Purnomo, Sabtu (18/5/2019).

Tiga tingkat

AP merancang terminal penumpang memiliki tiga tingkat dengan total luas sampai 210.000 meter persegi ketika semuanya telah terbangun.

Tingkat paling atas merupakan ruang tunggu bagi calon penumpang pesawat dan layanan keberangkatan pada umumnya, seperti tempat check in dan menerima bagasi penumpang.

Dua tingkat di bawahnya akan menjadi lokasi koridor kedatangan, dan lantai dasar sebagai ruang pengambilan bagasi penumpang datang, serta area penjemputan.

Baca juga: Pembangunan KA Bandara Jalur Kedundang-YIA Mulai Disosialisasikan ke Warga Terdampak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com