Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pindapata, Prosesi Jelang Waisak yang Baru Digelar Tahun Ini di Candi Mendut

Kompas.com - 18/05/2019, 14:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Ratusan biksu dari berbagai sangha dan negara melakukan Pindapata di kompleks Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).

Prosesi ini dilakukan menjelang puncak peringatan Tri Suci Waisak 2563 BE/2019 yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Minggu (19/5/2019) pagi.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda (Pecinan) Kota Magelang, Pindapata kali ini diselenggarakan di kompleks Candi Mendut.

Baca juga: Melihat Prosesi Pengambilan Api Suci Waisak di Wisata Api Abadi Wrapen

Bhante Kamsai Sumano Mahathera, salah satu biksu, menjelaskan Pindapata dilakukan di semua candi yang merupakan tempat berkah dan tempat dewata.

“Kita berniat bahwa semua candi, Borobudur dan candi semua itu tempat berkah. Setiap candi itu tempat para dewata juga butuh kebahagiaan,” jelas Kamsai, disela-sela kegiatan.

Pindapata bermakna menerima derma (sedekah). Setiap biksu membawa periuk kosong sambil berjalan rapi mengelilingi Candi Mendut.

Ratusan umat yang sudah menunggu di sekitar candi kemudian satu per satu mengisi periuk-periuk itu dengan berbagai barang berupa seperti uang, makanan, dan minuman.

“Kami ingin pelimpahan jasa kepada semua makhluk. Pindapata adalah ajaran Buddha, yakni berdana/bersila. Sebelum menjaga ucapan dan perbuatan, kita mempersiapkan diri dengan berbuat baik. Jadi, kita berdana itu sebenarnya supaya tidak miskin,” tuturnya.

Baca juga: Umat Buddha Semayamkan Air Berkah Waisak di Candi Mendut

Pindapata diikuti pula oleh umat dan biksu dari berbagai daerah dan luar negeri, di antaranya Thailand, Laos, Cina, Vietnam, Singapura hingga Kamboja.

Salah satu umat yang ikut berderma, Candra Wijaya (46), menuturkan, Pindapata bermakna memberikan persembahan kepada biksu sebagai wujud hormat dan rasa terima kasih. Candra mengaku baru pertama kali ikut prosesi ini.

“Pindapata ini memberikan persembahan kepada biksu. Saya baru pertama ikut di sini, ya berderma. Kami memberikan dana sebagai bentuk ucapan terima kasih karena mereka guru-guru kita,” kata Candra asal Cirebon.

Baca juga: Kami Tidak Akan Terpengaruh Ikuti Gerakan People Power...

Setelah Pindapata, prosesi selanjutnya adalah kirab umat Buddha sembari membawa api dharma dan air berkah yang sebelumnya telah disemayamkan di Candi Mendut. Selain itu, berbagai sarana puja bakti, sepeti bunga dan bendera turut dikirab.

Kirab dimulai dari kompleks Candi Mendut, menuju Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur, Sabtu (18/5/2019) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com