Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2019, 13:39 WIB
Sukoco,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Mardani (31) dan Fatimah Suyanti (21) warga Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengaku bersyukur operasi pertama bibir sumbing parah yang diderita anaknya di Rumah Sakit Premier Surabaya berjalan lancar.

Melalui sambungan telepon, Mardani mengaku jika operasi yang dilaksanakan Selasa (14/5/2019) dilaksanakan selama kurang lebih 5 jam.

“Operasinya mulai jam 11 sampai dipindah itu hampir buka puasa,” ujarnya, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Bupati Muara Enim Kunjungi Nur Hagiqi, Bayi Tanpa Anus dan Bibir Sumbing

Menurut Mardani, tindakan pertama yang dilakukan dokter adalah membetulkan celah sumbing pada bibir anaknya. Dia mengaku bahagia karena wajah anaknya saat ini menjadi lebih cantik.

“Kami bahagia, sekarang sudah cantik Arini,” imbuhnya.

Saat ini Mardani mengaku memilih tinggal di rumah singgah yang tak jauh dari rumah sakit agar memudahkan melakukan kontrol terhadap kondisi Arini. Setiap dua hari sekali dokter harus memeriksa kondisi Arini.

“Tanggal 24 nanti rencananya jahitannya akan dilepas. Ini dua hari sekali harus kontrol, makanya kita tinggal di rumah singgah, lebih dekat,” ucapnya.

Baca juga: Sandiaga Jenguk Relawannya setelah Operasi Bibir Sumbing

Mardani mengaku anaknya Arini masih akan menjalani sejumlah operasi lagi untuk membenahi bibir sumbing parah yang dideritanya.

Sebelumnya, kondisi Arini yang mengalami sumbing parah membuat prihatin warga Magetan karena orang tua Arini yang hanya bekerja serabutan kesulitan membiayai pengobatan anaknya.

Bupati Magetan Suprawoto beserta Kapolres serta jajaran Kominda akhirnya berinisiatif membawa bayi Arini ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayidiman untuk mendapat perawatan pada Januari lalu.

Saat ini sejumlah yayasan membantu pengobatan Arini untuk menjalani operasi pemulihan bibir sumbing parah di Surabaya.

Kompas TV Warga di aliran Sungai Kali Malang, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe, Karawang beberapa waktu lalu menemukan sesosok jenazah bayi dengan kondisi tubuh terbakar ditempat sampah. Tim identifikasi Polres Karawang, Jawa Barat yang mendatangi lokasi langsung melakukan olah tkp. Hasilnya diketahui jenazah bayi itu berjenis kelamin perempuan. Selain itu polisi menemukan ari ari bayi kain pembungkus dan plastik yang sudah terbakar. Jenazah bayi sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang untuk diotopsi. Sementara pelaku pembuang dan pembakar bayi masih dalam penyelidikan. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi diantaranya warga yang pertama kali menemukan jenazah bayi. Polisi menduga bayi sengaja dibuang di tempat sampah yang terbakar. #JenazahBayiTerbakar #Karawang #BayiTerbakar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com