Ketegangan Saat Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Bogor

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Tim Inafis dan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menyisir semua sudut rumah terduga teroris berinisial E alias AR (51) di Kelurahan Nanggewer Rt 002/003, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/2019).

Ketegangan terasa di lokasi.

Baca juga: Terduga Teroris di Bogor Dikenal Keras, Drastis Berubah dari Nakal Jadi Alim

Pantauan Kompas.com, puluhan petugas Polres Bogor berjaga-jaga di gang rumah yang telah dipasangi garis polisi.

Puluhan aparat tampak memegang senjata laras panjang lengkap dengan helm dan rompi di gang tersebut.

Sementara itu, Ketua RT 02 setempat, Tatang, mendampingi penyisiran di setiap sudut rumah terduga teroris E alias AR.

Warga yang sedang melihat olah TKP dilarang mendekat begitu pula dengan awak media.

"Tolong bagi warga harap menjauh dari lokasi karena masih ada kegiatan begitu juga wartawan jaga jarak biar cepat selesai dan akan dilanjutkan preskon khusus," kata Kapolsek Cibinong, Kompol Prasetyo di lokasi.

Tim juga memeriksa sisa hasil penggeledahan pada Jumat (17/5/2019) yang disita, yaitu berupa bahan peledak jenis tree aseton tree perosida (TATP) dalam bentuk kristal dan nitrogliserin untuk kepentingan penyelidikan.

Baca juga: Rumah Terduga Teroris Digeledah, Bahan Kimia hingga Detonator Ditemukan

Sampai Sabtu siang, olah TKP masih dilakukan dan arus lalu lintas pun mengalami kemacetan lantaran padatnya warga dan pengendara ingin melihat lokasi penangkapan terduga teroris.

Sebelumnya, Jumat (17/5/2019) sore, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dibantu Polres Bogor melakukan penangkapan dan penggeledahan di rumah seorang terduga teroris berinisial E alias AR (51) di Kelurahan Nanggewer Rt 02/03, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bogor

Dari hasil penggeledahan tersebut, Densus 88 menemukan berbagai macam bahan dasar kimia untuk merakit bom, senjata tajam, buku jihadis dan rangkaian detonator lengkap dengan buku cara merakit bom.

Dari hasil pemeriksaan, diduga AR yang bekerja sebagai juru parkir merupakan pengikut jaringan ISIS di Indonesia.